Minggu, 30 Maret 2014

FF "EXO Family"

 EXO Family

It's my first own made FF, hope you like it, and please leave a comment. Enjoy it! :3

Title                 : EXO Family

Genre              : Comedy
Rating             : Teens
Main cast         : EXO  
Support cast    : Kyuhyun (Super Junior), Taemin (SHINee) , Eunhyuk (Super Junior)
Lenght             : Oneshoot
Author             : Jung Rae Rim / Lana Present / Farda Nur M.R.


Main Cast

 













Support Cast




Di sebuah perumahan elit hiduplah keluarga yang aneh bin ajaib, yaitu keluarga EXO. Di rumah keluarga EXO tinggallah Kris Appa, Suho Eomma, Xiumin Hyung, Tao Dongsaeng, Pak Kai sang supir, Pak Chen si tukang kebun, & Bibi D.O. sang pembantu. Hari – hari di rumah itu tak pernah sepi.
            Pada pagi hari, di kediaman Kris Appa.....
“Appa ayo, sarapan sudah siap.” Suho Eomma mengajak Kris Appa untuk sarapan.
“Ne.... Anak – anak mana Ma?” tanya Kris Appa.
“Aku disini.” sahut Xiumin.
“Tao?”  Tanya Kris Appa  pada Xiumin.
“Gak tau tuh, paling paling juga kesiangan lagi. Salahnya sendiri sih begadang, sampe kantung matanya yang item tambah item.” Cetus Xiumin.
“Ya sudah, biar Eomma bangunkan Tao, Appa dan Xiumin sarapan dulu saja.”
“Lho Ma? Kok gak ada bakpau sih?” Protes Xiumin.
“Abang yang jual bakpau belum lewat, makan yang ada aja dulu.” Jawab Suho Eomma.
“Nggak, nggak mau, pokoknya kalo gak ada bakpau aku gak mau sekolah!” bentak Xiumin.
“Jangan gitu sayang, ayo makan dulu.” Rayu Suho Eomma pada Xiumin.
“Xiumin jangan membentak Eomma, ya sudah Ma, minta tolong Bibi D.O belikan bakpau untuk Xiumin.” Ucap Kris Appa.
“Ya sudah, Bibi D.O.” panggil Suho Eomma.
“Ya nyonya??” jawab Bibi D.O sambil menghampiri Suho Eomma.
“Tolong belikan bakpau untuk Xiumin ya? Ini uangnya, cepat ya Bi.” Pinta Suho Eomma.
“Baik nyonya.” Jawab Bibi D.O.

@Depan Rumah
“Bibi D.O. moseun iriya? Kok terburu – buru?” tanya Pak Kai yang sedang mengelap mobil.
“Ini lho, Xiumin gak mau makan kalo gak ada bakpau.” Jawab Bibi D.O.
“Bang Tetem baru aja lewat, tuh sekarang lagi berhenti di rumah Bu BoA.” Sahut Pak Chen yang sedang menyirami bunga.
“Ne, gumawo.” Jawab Bibi D.O.
“Bang Tetem, kula badhe tumbas bakpau.” Teriak Bibi D.O.
“Oh nggih Bu, sekedap.” Jawab Bang Tetem. Tak lama kemudian Bang Tetem sudah berada di kediaman Keluarga EXO.
“Mau yang rasa apa?” tanya Bang Tetem.
“Yang rasa ayam aja Bang.”
“Berapa?”
“4 aja Bang, berapa??”
“24 ribu Bi.”
“Ini Bang uangnya.”
“Nggih Bi, matur nuwun.”
Setelah membeli bakpau Bibi D.O. langsung menuju ruang makan dan memberikan bakpau itu ke Xiumin.

@Ruang Makan
“Tuan Xiumin, ini bakpaunya.” Ucap Bibi D.O sambil memberikan bakpau itu.
“Ne, kamsa hamnida.” Jawab Xiumin sambil sumringah lalu dengan lahapnya menyantap bakpau titu.

@Kamar Tao
“Tao..... irona.” Ucap Suho Eomma dengan lembut sambil menggoyang – goyangkan badan Tao.
“Mmmmm... bentar.” Jawab Tao sambil memalingkan kepalanya.
“Ayo bangun, nanti terlambat lho.”
“Memangnya jam berapa sih Ma?”
“Setengah 7.”
“MWOO???? Jam setengah 7??”
“Ne.”
“Eomma kok gak bangunin sih? Kalo aku telat gimana nih?” bentak Tao.
“Kan tadi Eomma sudah nyoba mbangunkan kamu, tapi kamunya malah enak tidur,”
“Ya udahlah aku mau mandi dulu.” Sahut Tao.
“Ya sudah, Eomma tunggu di ruang makan ya.” Ucap Suho Eomma sambil beranjak meninggalkan Tao.
“EOMMA!!” teriak Tao.
“Apa lagi?” jawab Suho Eomma.
“Kok pake nanya sih? Mandiinlah, Eomma kayak gak tau aku aja sih.”
“Kamu kan mahir beladiri wushu, malah sudah dapet gelar lagi. Masa masih belum berani mandi sendiri?.”
“Udahlah Ma, buruan mandiin, ntar tambah telat nih.”
“Ne ara, ara.” Jawab Eomma dengan sabar dan kemudian memandikan Tao.

@Ruang Makan
“Tao, ayo sarapan dulu ini sudah Eomma siapkan.” Perintah Suho Eomma pada Tao.
“Suapin.” Pinta Tao.
“Di suapin? Belum bisa makan sendiri? Badan aja yg gede, tapi nyalinya ciut.” Ejek Xiumin.
“Apaan sih cebol? Syirik ya sama badan tinggiku?” Balas Tao.
“Udah, nanti telat, ayo Tao, Eomma suapi.” Lerai Suho Eomma.
“Appa berangkat dulu ya, Eomma hati – hati di rumah, Tao & Xiumin cepat berangkat, nanti telat.” Ucap Appa sambil beranjak pergi meninggalkan ruang makan.
“NE...” jawab Tao & Xiumin kompak.
“Ne, hati – hati ya Appa.” Jawab Suho Eomma.

@Tak lama setelah Appa berangkat, di ruang makan
“YA..!! cepat dikit kenapa kalo makan, lemot banget sih. Liat tuh udah jam berapa!!!” bentak Xiumin pada Tao.
“Sudah – sudah, sabar sebentar Xiumin, ini tinggal sedikit lagi.” Lerai Suho Eomma.
Tao hanya melirik Xiumin dan menjurlukan lidahnya yang membuat Xiumin tambah geram. Xiumin pun langsung berpamitan pada Suho Eomma dan menuju mobil duluan. Sepuluh menit kemudian Tao menuju mobil menyusul Xiumin dan mereka berdua langsung berangkat dengan diantar Pak Kai.

@Mobil
“Pak Kai, cepetan ya udah telat nih, gara – gara panda gede ini nih.” Pinta Xiumin pada Pak Kai sambil menyindir Tao.
“Ya tuan, tapi tidak usah berkata seperti itu pada adik tuan sendiri.” Jawab Pak Kai.
“Tau nih, udah tua tapi masih tetep kuntet aja.” Sahut Tao.
“Ngajak berantem?” Ucap Xiumin dengan nada tinggi.
“Kan aku jujur.” Jawab Tao santai.
“Kalian ini, sudah ngak usah berantem, nanti Saya laporkan ke Pak Kris lho.” Lerai Pak Kai.
Tao & Xiumin langsung diam, tak lama kemudian mereka sampai di sekolah.

@Depan gerbang sekolah
“Pak Kyupil, tolong maafkan mereka terlambat lagi.” Ucap Pak Kai.
“Tidak apa – apa Pak, ini bukan salah Anda, tetapi salah mereka.” Jawab Pak Kyupil.
“Ini gara – gara Tao nih Pak bangunnya kesiangan.” Bantah Xiumin.
Tao hanya melotot pada Xiumin.
“Sudah – sudah, sekarang ayo ke piket, tulis nama kalian di papan daftar siswa yang terlambat.” Perintah Pak Kyupil.
“Baiklah Pak, kalau begitu Saya permisi.” Pamit Pak Kai.
“Oh iya Pak.” Jawab Pak Kyupil.
“Kalian ini, masih doyan aja terlambat, ayo cepat isi nama kalian di buku tatib & segera lari keliling lapangan 10 putaran penuh.” Perintah Pak Kyupil.
“MWOOO??? 10 kali???” Tanya Xiumin tidak percaya.
“Iya 10 kali, jangan banyak tanya cepat lari sana.” Jawab Pak Kyupil.
Tao hanya tersenyum menghina pada Xiumin karena ikutan apes gara- gara dia. Tak lama kemudian, Tao lah yang selesai lari duluan dan Xiumin masih lari putaran ketiga.  Tao segera menuju kelas untuk memulai pelajaran.
 



@Kelas
“Permisi, maaf Pak saya terlambat.” Ucap Tao sambil memasuki kelas.
“Oh kamu Panda, masih doyan aja telat.” Jawab Pak Eunkey sang wali kelas.
“Maaflah Pak, bapak juga masih doyan aja ngajar sambil makan pisang.” Jawab Tao.
“Udah, sesama binatang nggak boleh berantem.” Sela Chanyeol.
“Hah? Binatang? Mana – mana?” Tanya Lay penasaran.
“Tuh kan ada Panda sama Monyet.” Jawab Chanyeol.
“Panda? Monyet? Mana sih?” Tanya Lay masih penasaran.
“Ah sudahlah, LUPAKAN!!” Jawab Chanyeol sebal.
“Sudah – sudah, Panda kau duduk sana.” Perintah Pak Eunkey.
“Ne.” Jawab Tao & langsung menuju bangkunya.
Dua puluh menit kemudian Xiumin datang.
“Hosh....hosh...... Maaf Pak, saya terlambat.” Ucap Xiumin dengan nafas terengah – engah.
“Lho? Kamu bakpau? Tumben terlambat, bukannya kamu selalu tepat waktu?” tanya Pak Eunkey heran.
“Udahlah Pak, gak usah di bahas.” Jawab Xiumin.
“Ya sudah, duduklah.” Perintah Pak Eunkey.
“Ne.” Jawab Xiumin sambil menuju bangkunya.

@Saat istirahat makan siang
“Oi Minseok, apa yang kau makan itu?” Tanya Lay pada Xiumin.
“Bakpau.” Jawab Xiumin singkat.
“Bakpau? Apa itu?” Tanya Lay penasaran.
“Kepo.” Jawab Xiumin ketus.
“Lho kan kepo menambah ilmu.” Jawab Lay polos.
“Pokoknya ini makanan enak.” Jawab Xiumin.
“Kan makanan enak itu banyak.” Ucap Lay.
“HADUH..!!! pokoknya menurutku ini enak.” Jawab Xiumin sebal.
“Oh, isinya apa?” Tanya Lay.
“Ayam.” Jawab Xiumin singkat.
“Yang rasa bubble gum ada gak?” Tanya Lay.
“Belum ada sih.” Jawab Xiumin seadanya.
“Oh, Channie..... kamu kenapa kok diem aja? Biasanya kamu yang paling hiperaktif lho.” Tanya Lay pada Chanyeol.
“Mataku sepet.” Jawab Chanyeol.
“Sepet? Kenapa?” Tanya Lay.
“Tuh, Baekhyun lagi ngobrol sama Si Lingkaran Hitam.” Jawab Chanyeol.
“Lingkaran Hitam? Bukannya Baekhyun lagi ngobrol sama Tao?”
“Itu maksudku.”
“Oh gitu, udah sabar aja, nggak usah dilihat lagi.” Jawab Lay.
“Iya sih.” Jawab Chanyeol dengan menghela nafas panjang.
“Kenapa sih kok masih galau aja?” Tanya Lay.
“Mataku udah gak sepet lagi sih, tapi.....” jawab Chanyeol.
“Tapi kenapa?” tanya Lay.
“Gue males banget, hidup gue diikuti wartawan yang nggak ada habis – habisnya nanya melulu.”
“Wartawan? Bukannya di sekolah ini penjagaannya ketat ya? Apalagi satpam kita kan Pak Siwon yang badannya keker itu.”
“Emank sih, tapi ada yang belum ketangkep.”
“Belum ketangkep? Mana?”
“Nih yang lagi ngobrol sama gue.”
“Ngobrol? Bukannya kamu lagi ngobrol sama aku aja ya?”
“Lupakan.”
Suasana hati Chanyeol yang suram tambah suram gara – gara kehadiran Si Tolol Lay yang suka nanya – nanya yang nggak penting dan nggak ada habisnya.
“Sehun mana?” tanya Lay lagi pada Chanyeol.
“Lagi ke kantin sama Lulu.” Jawab Chanyeol.
“Lulu? Cewek kan?”
“Ya iyalah cewek, maunya? Banci?”
“Kan Sehun paling anti sama yang namanya cewek.”
“Kamu ini bego apa tolol sih? Lulu kan pacarnya Sehun.”
“MWO?? Pacar???? Sehun?”
“Kemana aja sih kamu ini, perasaan waktu mereka jadian kita ditraktir & kamu juga ikutan. Masa cuma jasadmu aja yang disini tapi nyawamu entah terbang kemana.”
“Nggak kok, nggak terbang. Kan yang bisa terbang cuma Appanys Xiumin & Tao, Kris Appa. Kalo aku cuma bisa nyembuhin aja.”
Seketika hawa di kelas langsung menjadi sangat panas, itu semua karena Chanyeol udah nggak bisa lagi nahan amarahnya dan alhasil dia mengeluarkan kekuatannya. Baekhyun yang merasa gerah gara – gara api Chanyeol langsung memarahinya.
“Chanyeol-ssi..... panas tau, iya – iya kamu punya kekuatan api!” Teriak Baekhyun.
“Ah, mian.....” Jawab Chanyeol lirih.
Tao hanya melihat Chanyeol langsung melakukan  evil smirk yang diajarkan Pak Kai. Sontak Chanyeol semakin sebal & udara dalam kelas juga tambah panas. Xiumin yang terganggu dengan hal itu langsung mengeluarkan kekuatannya dengan menjatuhkan segunung salju tepat pada badan Chanyeol, dan dengan begitu keadaan dalam kelas berangsur – angsur normal. Chanyeol langsung menggunkan kekuatannya untuk mengeringkan bajunya. Tentu saja dia jadi tambah sebal lalu dia keluar kelas dengan muka kesal.
            Sialnya Chanyeol hari itu, di lingkungan sekolah semua warga sekolah pada berpacaran semua. Ada Sehun & Lulu yang lagi suap – suapan cilok, Pak Siwon & Bu Agnes sang guru BP yang lagi ngobrol berdua, Pak Eunkey & Bu Hyoyeon sang guru Dance yang lagi ngedance bareng, Pak Donghae & Bu Jessica yang lagi cubit – cubitan. Chanyeol pun semakin resah, dia bingung harus ngapain, alhasil dia hanya duduk sendiri di depan kelas. Kemudian Sehun & Lulu memghampirinya dengan membawa cilok.
“Chanyeol.” Sapa Sehun.
“Mwo?” Jawab Chanyeol.
“Pak Satpam aja pacaran masa kamu nggak sih?” Sindir Sehun.
“Aisshhh.... jinjayo!!!” Teriak Chanyeol sebal & mengepalkan tangannya yang siap untuk memukul Sehun.
Sehun pun langsung lari dengan menggenggam tangan Lulu menuju kelas. Chanyeol duduk kembali & masih kesal gara – gara Sehun. Tak lama kemudian bel berbunyi. Chanyeol pun beranjak dan menuju kelas, tetapi dia melihat Pak Eunkey masih asik aja sama Bu Hyoyeon.
“Pak Eunkey!!! Udah bel tuh, malah asik – asikan.” Ucap Chanyeol dengan kesal karena dia iri & suasana hatinya lagi buruk.
“Biasa aja, dasar telinga kurcaci ini, Bapak tau kok kamu iri karena masih jomblo.” Jawab Pak Eunkey.
Chanyeol tambah kesal & mengeluarkan kekuatan apinya sehingga membuat Pak Eunkey kepanasan lalu Chanyeol langsung masuk kelas & duduk di bangkunya. Tak lama kemudian Pak Eunkey masuk dan memulai pelajaran.
Pada saat itu pelajarannya adalah seni, para siswa diberi tugas untuk melakukan duet menyanyi atau bisa dengan memainkan alat musik. Hari ini hanya membuat kelompok & merencanakan lagu apa yang akan di bawakan untuk tes minggu depan. Chanyeol yang sedang galau akhirnya hanya duduk termenung & melamun, bukannya membuat kelompok.
Keadaan kelas semakin ramai karena para siswa diberi waktu Pak Eunkey untuk memilih pasangan duetnya. Baekhyun pun menghampiri Chanyeol yang dari tadi diam saja.
“Chanyeol-ssi, moseun iriya? Kok diem aja? Bukannya cari pasangan duet.” Tanya Baekhyun.
“Eh? Mmmm... anu...” pertanyaan Baekhyun sontak membubarkan lamunan Chanyeol & dia bingung harus menjawab apa.
“Duet sama aku yuk? Kamu kan pinter main gitar, nanti aku yang nyanyi. Gimana, mau nggak?” tanya Baekhyun.
“Jeongmalyo? Jangan bercanda. Makasih lho kamu udah ngehibur aku.” Ucap Chanyeol dengan senyum masam.
“Lho, aku ini beneran kok. Kamu kok gitu amat sih?” jawab Baekhyun heran.
“Mwo? Yakin? Sama aku?” Tanya Chanyeol tak percaya.
“Ne. Waeyo? Gak mau?”
“Aniyo, aku mau kok.”
“Ok. Ntar kita bawain lagu apa nih?”
“Bukannya suaramu enak & kamu pinter main piano? Kenapa kamu nggak nyanyi solo Miracle In December aja?”
“Aigooo, Chanyeol-ssi... kamu ini kenapa sih? Aku kepingin duet sama kamu, tapi kamu kok malah gitu. Kalo memang kamu nggak mau gak pa pa, jangan maksa.”
“Aniyo, aku hanya tak percaya saja kamu kok mau duet sama aku. Mian.......”
“Waeyo??? Biasa aja lagi.” Ucap Baekhyun sambil tersenyum pada Chanyeol yang membuat Chanyeol nge-fly dan salting sendiri.
“Lho kok senyam – senyum sendiri?” Tanya Baekhyun heran.
“Aniyo, lagunya terserah kamu aja.”
“Lho kok gitu? Diputusin bareng – bareng aja.”
“Mmmmm.... gimana kalo First Snow? Habis ini kan natal.”
“Ah gurae, lagu itu bagus. Kapan latihan?”
“Gimana kalo besok aja? Aku juga mau belajar kunci gitarnya dulu.”
“Gurae, aku juga mau ngafalin liriknya dulu.”
“Ne.”
“Kalo gitu aku balik ke bangkuku dulu ya?”
“Ne.”
Setelah kejadian itu suasana hati Chanyeol membaik & dia bahagia sekali melebihi kebahagiaan orang – orang di dunia. Dia tersenyum – senyum sendiri sambil sesekali melihat ke arah Baekhyun. Keadaan Chanyeol itu pun membuat Lay heran.
“Channie.... kenapa kok senyam – senyum sendiri?” Tanya Lay heran.
“Hehe... ne.” Jawab Chanyeol pada Lay dengan senyuman pepsodent.
“Ada yang lucu?”
“Ani.”
“Wae???”
“Memangnya gak boleh?”
“Ani, bukan gitu maksudku.”
“Mau tau??”
“Ne.”
“Jaldeuro, ara?”
“Ne, ara.”
“Geureom, memang hari ini tadi suasana hatiku sangat buruk, seperti badai salju di kutub, hujan petir yang diciptakan Pak Chen, kapal yang berada tepat di segitiga bermuda, pertarungan Naruto dengan Pain, penyelamatan Ace oleh Luffy saat akan dieksekusi, pokoknya buruk banget deh. Tapi, seketika suasana hatiku sangat membaik, seperti Pak Kai yang dapat membeli majalah 17++ edisi terbatas, Boa Hancock yang bertemu Luffy, Sanji yang bertemu wanita cantik, pokoknya bahagia banget deh, gue gak mau panjang lebar lagi, alasannya tuh karena Baekhyun mengajakku duet bareng hahaha.”
“Mian, kamu ngomongnya kecepatan, bisa ulangi?”
“Hahh?? Ulang?? Kamu mau buat suasana hatiku buruk lagi apa?”
“Ani..., hajiman....”
“Ya udah diem!!!!”
“Ne, mian.”
“Dasar manusia ini, tadinya tanya udah dijelasin, gak jelas terus tanya lagi, dimarahi juga langsung diem n malah minta maaf.” Ucap Xiumin pada kedua temannya yang aneh itu.
“Hahaha ne, neoui chingu.” Jawab Chanyeol sambil tertawa.
“Neodo neoui chingu.” Ucap Xiumin agak kesal.
“Iya juga sih, tapi males ngakuinya.”
“Hahaha gurae, kok ada gitu orang kayak gini.”
“Buktinya ada tuh.”
“Hahaha gurae, gurae.”
“Lagi ngomongin apaan sih?” Tanya Lay penasaran.
“Ah ani.” Jawab Xiumin sambil memalingkan wajahnya.
“Ani, geunyang....” jawab Chanyeol sambil pura – pura sibuk menulis sesuatu.
Lay pun bingung dengan apa yang dibicarakan kedua temannya itu, dia pun hanya menengok sana – sini.
“Lay, kamu sudah menemukan pasangan duet? Kok malah tengok sana – sini kayak orang nyasar aja.” Tegur Pak Eunkey pada Lay.
“Sudah kok Pak.” Jawab Lay.
“Nugu?”
“Sama Xiumin.” Jawab Lay.
“Mwo? Naega? Siapa yang mau, aku udah pasangan sama Jonghyun hyung.” Jawab Xiumin.
“Oh, kalo gitu saya sama Key aja.” Ucap Lay.                                                                          
“Mian, aku udah janji bakalan duet sama Amber.” Jawab Key.
“Lho terus aku sama siapa?” Tanya Lay bingung.
“Ya sudah, kamu sama Tao saja. Tao, kamu belum dapat pasangan duet kan?” ucap Pak Eunkey untuk menjawab pertanyaan Lay & mengajukan pertanyaan pada Tao. Tapi Tao malah tidur pulas dan tidak mendengar kata – kata Pak Eunkey.
“Aiisshh... dasar anak ini, malah tiduran emank panda sejati kerjanya malas – malasan. Tao irona!!!.” Teriak Pak Eunkey, tapi Tao masih tetap tidur pulas yang membuat seisi kelas tertawa & membuat Pak Eunkey tambah geram.
“Xiumin, bangunkan dongsaengmu itu.” Perintah Pak Eunkey.
“Ne, songsaengnim.” Jawab Xiumin. Xiumin pun langsung membangunkan Tao dengan cara berteriak tepat di telinganya dengan suara melengking yang dimilikinya.
“YAAAAAA IRONAAAA!!!!!!”  teriak Xiumin yang sontak membuat seluruh siswa di kelas menutup telinga & akhirnya Tao terbangun.
“Ng? Jam berapa sih?” Jawab Tao dengan setengah sadar.
“Jam 8 tuh.” Jawab Xiumin berbohong.
“MWOO!!??? Jam 8? Aduh telat banget nih, gimana sih hyung kok baru dibangunin sekarang?”
“Gak usah bawel, cepet mandi sana.” Peintah Xiumin menggoda Tao.
“Ne, hajiman... Eomma eodiseo?”
“Mandi sendiri sana, badan gedhe masa ga berani mandi sendiri?” sindir Xiumin sengaja yang membuat seisi kelas tertawa terbahak – bahak & membuat Tao sangat malu.
“Sudah – sudah, semuanya diam. Tao cepat sadarkan dirimu ini di sekolah & sedang pelajaran, jangan tidur.” Ucap Pak Eunkey.
“Ah ne, josong hamnida songsaengnim.” Jawab Tao.
“Satu lagi Tao, kamu blum dapat pasangan duet kan? Geureom, kamu berpasanganlah dengan Lay, ara?” ucap Pak Eunkey.
“Ye, araseo.” Jawab Tao.
Pelajaran pun beranjut, semua siswa telah menentukan siapa pasangan duetnya & lagu apa yang akan dibawakan, yaitu
·         Chanyeol dengan Baekhyun             : The First Snow
·         Tao dengan Lay                                 : Let Out The Beast
·         Xiumin dengan Jonghyun                   : Miracle In December
·         Sehun dengan Lulu                            : The Star
·         Amber dengan Key                            : Smack That
·         Minho dengan Sulli                             : Going Crazy
·         Onew dengan Luna                           : Maybe
·         Victoria dengan Krystal                      : Tic Toc
Para siswa diberi kesempatan oleh Pak Eunkey untuk berlatih selama satu minggu. Pelajaran pun berakhir dan para siswa dipulangkan. Chanyeol langsung berlari keluar kelas dengan riang dan dia pun sekarang sudah mencapai gerbang, tetapi dari kejauhan dia mendengar ada yang memanggil dan ternyata itu Baekhyun.
“Chanyeol-ssi...!!!!!!” teriak Baekhyun sambil agak berlari mengejar Chanyeol.
“Oh, my sweetie.” Ucap Chanyeol lirih sambil menghampiri Baekhyun.
“Moseun iriya?” tanya Chanyeol.
“Hosh..hosh.... kenapa... kau... cepat sekali sih......, aku kan capek ngejarnya....” Ucap Baekhyun dengan nafas terengah – engah.
“Ah... mian, aku lagi semangat sih lagi happy soalnya, biasanya orang kalo happy kan nge-fly tapi kalo aku nge-run, jadi aku lari deh hehe.” Ucap Chanyeol santai dengan senyuman idiotnya itu yang membuat Baekhyun tersenyum rectangle shape.
“Rumahmu di apartement belakang sekolah kan?” Tanya Baekhyun.
“Eh?? Iy.... oh bukan.” Jawab Chanyeol.
“Lho? Terus rumahmu dimana?”
“Di hatimu hehe.....” Rayu Chanyeol dengan senyuman idiotnya.
“YAA!!!! Yang benar aja, aku serius tahu.” Ucap Baekhyun dengan nada tinggi.
“Mian..mian..... iya iya rumahku disitu. Kenapa?”
“Aku boleh bareng gak? Soalnya aku takut pulang sendiri.”
“Mwo?? Pulang sama aku? Gak salah nih?” tanya Chanyeol heran.
“Ne.”
“Lulu mana? Tumben kamu gak bareng sama dia.”
“Dia lagi ngedate sama Sehun.”
“Oh gitu, rumahmu juga di apartement belakang sekolah?”
“Ne.”
“Oh, ya udah ayo nanti keburu sore.” Ajak Chanyeol pada Baekhyun.
“Ne.”
Mereka berdua pun jalan menuju apartement mereka, Chanyeol yang senangnya bukan main senyam – senyum sendiri dengan sesekali melirik Baekhyun.
“Chanyeol-ssi..???” panggil Baekhyun.
“Ah ne??” jawab Chanyeol.
“Gwaencanayo?”
“Mmm gwaencana, waeyo??”
“Aniyo, habisnya kamu dari tadi senyam – senyum sendiri.”
“Hehehe mian, habisnya lagi happy sih.”
“Ooohh, aku nggak nglarang kamu happy kok, tapi jangan senyam - senyum kayak orang idiot donk, aku kan malu jalan bareng kamu, tapi ya mau gimana lagi ntar aku nggak ada barengnya.” Ucap Baekhyun jujur & seketika seperti ada panah yang menusuk tepat di hati Chanyeol. Chanyeol pun hanya terdiam sejak panah itu menusuk tepat di hatinya & dia tak lagi senyam – senyum seperti orang idiot karena kata – kata Baekhyun masih terngiang – ngiang di kepalanya.
“Ah ne, Chanyeol-ssi apartementmu nomer berapa?” Tanya Baekhyun
“Eh? Nomer 88.” Jawab Chanyeol singkat.
“Wah deket donk sama aku, klo aku di nomer 91, nanti waktu latihan buat tes aku ke apartemenmu boleh?”
“Mwoo!!???? Ke apartemenku?” tanya Chanyeol meyakinan karena dia sangat tak percaya akan hal itu, tapi hatinya sangat senang sekali.
“Ne, boleh?”
“Boleh banget donk hehe.” Jawab Chanyeol semangat. “Tapi kamu yakin mau ke apartemenku? Soalnya aku kan laki – laki.” Lanjutnya.
“O.. kamu cowok ya?” jawab Baekhyun menggoda Chanyeol.
“Ya iyalah, kamu bisa bercanda juga ya.”
“Tenang aja, kan aku sama Lulu, n mungkin dia ngajak Sehun.”
Seketika itu seperti ada petir yang menggelegar di hati Chanyeol, karena dia kaget momen berdua bersama Baekhyun gagal & malah kerja kelompok dengan Si Setan Sehun,” Oh ne.....” jawab Chanyeol putus asa.
Tidak terasa mereka sudah berada di depan apartemen lalu mereka segera menuju apartemen masing – masing.
“Kalo gitu aku duluan ya Chanyeol-ssi..” pamit Baekhyun pada Chanyeol dan beranjak pergi.
“Ah ne.” Jawab Chanyeol lalu masuk ke apartemennya.

@Depan gerbang sekolah
Terlihat Tao sedang menunggu jemputan Pak Kai sang supir, tapi Tao tak terlihat sedang bersama Xiumin. Beberapa menit yang lalu......
“Tao, kau pulang saja duluan, bilang sama Pak Kai aku mau ke rumah Jonghyun latihan buat minggu depan, aku mungkin pulang sekitar jam 5 tapi tak usah di jemput aku naik bis aja.” Jelas Xiumin pada Tao,” O ya, hati – hati ya, kalo Pak Kai belum jemput sampai 15 menit langsung kamu telpon aja, hyung berangkat dulu.” Tambah Xiumin sambil beranjak pergi bersama Jonghyun meninggalkan Tao. Tao hanya menganggukkan kepalanya saja pada Xiumin.
“Sebenernya Umin Hyung perhatian sama aku, padahal aku jahat banget lho klo ke dia.” Gumam Tao setelah Xiumin pergi. Tak lama kemudian Pak Kai datang.
“Tao, mana Xiumin? Kamu kok sendirian?” tanya Pak Kai Heran.
“Umin hyung lagi ke rumah temennya, pulangnya sekitar jam 5 sore, tapi dia bilang nggak usah dijemput.” Jelas Tao.
“Oh ya sudah, ayo cepat masuk.” Perintah Pak Kai.
“Ne.”

@Mobil
Tao melihat ada buket bunga mawar di kursi belakang yang membuatnya penasaran.
“Pak Kai, ini bunga siapa?” Tanya Tao.
“Oh itu untuk kado.” Jawab Pak Kai.
“Kado? Siapa yang ulang tahun?”
“Bukan ulang tahun sih, ya untuk hadiah biasa aja.”
“Siapa? Orang tua Pak Kai? Atau kakak Pak Kai?”
“Bukan.”
“Bukan?? Mmmmm.. ah, cewek ya.....???”
“Eh?? Anu...”
“Wahhh iya ya, hahaha cieeee Pak Kai.”
“Diem donk jangan bilang siapa – siapa ya.”
“Mmmmm bilang nggak ya?”
“Aduh Tao, jebal.... Saya belikan sesuatu deh.”
“Mwo?? Jeongmalyo?”
“Ne, tapi yang murah aja ya.”
“Klo gitu tas Gucci.”
“Mwo?? Itu kan mahal.”
“Pelit ah.”
“Bukannya gitu, harga tas merek Gucci kan sama kayak gaji Saya.”
“Ya udah deh, dari kemaren aku pengen banget beli barang buat nambah koleksi Pandaku di rumah, jadi beliin boneka ya.”
“Oh ne, klo gitu sekarang aja ya, saya juga mau ambil barang.”
“Barang apa?”
“Sudahlah, nanti kamu juga tau sendiri.”
Setelah itu mobil Pak Kai berhenti tepat di depan toko perhiasan, Tao pun hanya bingung mengapa Pak Kai pergi ke toko perhiasan.
“Ayo turun, katanya mau dibelikan boneka Panda.” Ucap Pak Kai.
“Ah ne.” Tao pun langsung keluar dari mobil.
“Ke toko ini dulu ya, sebentar.” Ucap Pak Kai sambil memasuki toko perhiasan. Tao pun mengikuti Pak Kai masuk ke dalam toko perhiasan.
“Eoseo oseyo.” Ucap pegawai dalam toko itu.
“Jogiyo, Saya mau mengambil pesanan cincin ini.” Ucap Pak Kai sambil menyerahkan nota pembelian.
“Ah ne, sudah selesai, tunggu sebentar.” Ucap pegawai toko itu lalu masuk ke dalam ruangan, tak lama kemudian pegawai toko itu kembali.
“Ini pesanan Anda.” Ucap pegawai toko itu sambil menyerahkan sepasang cincin sederhana yang di dinding bagian dalamnya ada tulisan inisial KD.
“Ah... bagus sekali, kamsa hamnida.” Ucap Pak Kai.
“Ne..”
Tao yang bingung kenapa Pak Kai memesan cincin bertuliskan KD, dan cincin itu berpasangan.
“Apa Pak Kai ngefans sama Krisdayanti ya? Tapi ngapain juga pesen cincinnya dua???” gumam Tao dalam lamunanya.
“Tao...” panggil Pak Kai.
“.......” Tao hanya diam aja & tetap melamun.”
“Tao..!!!” panggil Pak Kai ambil agak berteriak.
“Ah.. ne??”
“Ayo, kita ke toko sebelah untuk membeli boneka.”
“Ne....” Tao dan Pak Kai pun keluar dari toko pehiasan tersebut lalu menuju toko sebelah untuk membeli boneka Panda.

@Baby Panda Shop
Toko ini merupakan toko langganan Tao, disini menjual all item about Panda & yang jelas gimana Tao bisa gak suka sama toko ini. Pegawainya pun hafal denan Tao & Tao mempunyai card member toko tersebut.
“Eoseo oseyo, lho Tao?” sapa seorang pegawai dari toko tersebut.
“Ah ne, annyeong hansimnika...??” balas Tao.
“Annyeong, ada yang bisa dibantu?”
“Ne, apakah ada koleksi baru? Aku lagi pingin nambah koleksi nih.”
“Koleksi baru?? Ehmmm tunggu sebentar ya.”
“Ne.”
Pegawai toko tersebut langsung mencarikan koleksi yang baru datang & tak lama kemudian pegawai itu kembali sambil membawa tas punggung berkepala Panda.
“Ini koleksi terbarunya.” Ucap pegawai toko itu sambil memberikan tas tersebut.
“Uaaa...” kagum Tao dengan tas tersenyum lebar.
“Pak Kai belikan ini aja.” Ucap Tao pada Pak Kai.
“Katanya mau boneka.” Jawab Pak Kai.
“Aniyo, ini aja.”
“O ya sudah, tolong bungkus yang ini.” Ucap Pak Kai pada pegawai toko itu.
“Ani, nggak usah, tasnya mau aku bawa sendiri aja langsung.” Ucap Tao.
“Oh ne.” Jawab Pak Kai sambil membayar tas punggung milik Tao tersebut. Lalu mereka berdua keluar dari toko dan kembali ke mobil untuk pulang. Karena Tao sudah menemukan kebahagiaannya sendiri, dia jadi lupa tentang bunga & cincin pasangan berinisial KD milik Pak Kai.
Sesampainya di rumah..............
“Pak Kai makasih ya tasnya....” ucap Tao sambil beranjak keluar dari mobil.
“Ne, cheonma...” jawab Pak Kai.
Tao pun langsung masuk rumah & di ruang tamu ada Suho Eomma yang lagi membaca majalah Tupperware sambil menunggu anak – anak kesayangannya pulang.
“Eomma..” panggil Tao.
“Eh Tao, sudah pulang... Lho mana Xiumin kok kamu sendirian?” tanya Suho Eomma heran.
“Umin hyung ke rumah Jonghyun, mereka latihan buat tes minggu depan & katanya Umin hyung pulang jam 5 sore.” Jelas Tao.
“Oooh, Pak Kai sudah diberi tau?”
“Umin hyung bilang dia mau pulang sendiri.”
“Lho pulang sendiri?? Aduh... nanti kalo ada apa – apa gimana.” Khawatir Suho Eomma.
“Mama tenang aja, Umin hyung udah gede kok walaupun badannya kecil & lagi pula Umin hyung bukan perawan.” Ucap Tao polos.
“Ooooh gitu ya, ya sudah nanti kalo belum pulang saja biar Eomma telpon.”
“Oh ya Eomma lihat nih.” Ucap Tao sambil menunjukkan tas Panda baru miliknya.
“Omo!? Tao.... Eomma kan sudah bilang kalo Tao pingin beli – beli sama Eomma aja jangan pakai uang jajan, nanti kalo kamu kelaperan terus sakit gimana?” khawatir Suho Eomma.
“Aku dibelikan Pak Kai kok.”
“Pak Kai? Ya ampun Tao kamu nggak kasihan sama Pak Kai? Kok minta dibelikan ini? Kan ini nggak murah.” Omel Suho Eomma pada Tao.
“Pak Kai sendiri kok yang nawarin, Eomma tanya aja sendiri.” Ucap Tao ngambek.
“Ya sudah.... jangan marah gitu... Eomma minta maaf ya...” rayu Suho Eomma pada Tao.
“Hhmm.” Jawab Tao dengan bibirnya yang masih manyun karena ngambek.
“Sudah ganti baju dulu, setelah itu makan siang.”
“Ne.” Tao beranjak pergi meninggalkan Eomma menuju ke kamarnya yang penuh dengan item panda dimana – mana.
Tak lama kemudian Tao turun menuju ruang makan yang dimana di meja makan sudah tersedia makan siang untuknya yang telah disiapkan Suho Eomma.
“Eomma...!!!” panggil Tao.
“Ne... sayang..???” jawab Suho Eomma yang menuju ruang makan.
“Suapin.” Pinta Tao.
Tidak ambil lama Suho Eomma pun langsung menyuapi Tao. Setelah itu Suho Eomma mencuci piring & Tao disuruh untuk tidur siang oleh Eommanya.

@Kamar Pak Kai & Pak Chen (Dua orang ini satu kamar)
Terlihat Pak Kai yang duduk di kasur dengan memegang sebuket bunga & kotak cincin sedang galau & sering menghela nafas panjang. Keadaan Pak Kai itu membuat Pak Chen bingung & penasaran.
“Moseun iriya?” tanya Pak Chen pada Pak Kai sambil duduk di sebelahnya.
“O.... emm” pertanyaan Pak Chen sontak membuyarkan lamunan Pak Kai, tetapi Pak Kai hanya diam saja & tersenyum masam.
“Wae? Ceritakan saja, kita kan sudah seperti saudara, aku juga ikut sedih lho kalo kamu sedih Kai.” Ucap Pak Chen.
Pak Kai terlihat bimbang akan menceritakan masalahnya atau tidak, Pak Kai melihat wajah Pak Chen sesekali lalu menghela nafas panjang & akhirnya Pak Kai memutuskan untuk menceritakan masalahnya pada Pak Chen.
“Jadi gini, tau Bibi D.O. kan?”
“Ya taulah.”
“Tau perasaanku ke dia?”
“Mwo?? Perasaan apa?”
“Aku udah lama suka sama Bibi D.O., tapi malu ngakuinnya.”
“Jeongmalyo??”
“Ne.”
“Terus?”
“Aku pikir sih dia juga suka aku, soalnya Bibi D.O. perhatian banget sama aku dibandingkan sama kamu Chen.”
“Oooh gurae, gurae. Emank kok aku juga ngerasa gitu, ya udah ungkapin aja perasaanmu.”
“Tapi....”
“Kenapa?? Ragu?”
“Ani....”
“Kamu takut ditolak? Belum nyoba udah mau nyerah?? Kamu juga udah bela – belain beli bunga & cincin itu kan??”
“Gurae...”
“Ya sudah sana.”
“Hajiman.....”
“Kai.”
Pak Kai pun melihat wajah Pak Chen sekali lagi & dia mengambil nafas panjang lalu beranjak pergi.

@Dapur
Terlihat Bibi D.O. sedang menyiapkan bahan – bahan untuk makan malam & Pak Kai menghampirinya dengan tangan kirinya di belakang menyembunyikan buket bunga mawar.
“Bibi D.O...” panggil Pak Kai.
“Ne..??” jawab Bibi D.O..
“Ada yang perlu kubicarakan.”
“Emm? Silahkan, bicara saja.”
“Geureom.... sudah lama sih tapi aku baru bisa ngomong sekarang.”
“Ne..?? Langsung saja, ngapain tegang, sepenting apa sih??”
“Gumapdago selama ini Bibi D.O. sangat perhatian padaku.”
“Mwo?? Biasa saja Pak Kai, lagi pula kita kan rekan kerja.”
“Bibi D.O...... naneun niga joha.... saranghae.” Ucap Pak Kai sambil memberikan buket bunga mawar yang sedari tadi dia sembunyikan di punggungnya.
“.....” Bibi D.O. hanya terdiam & melihat Pak Kai, terlihat sekali bahwa Bibi D.O. kaget akan pengakuan Pak Kai. Pak Kai tidak bisa tenang, hatinya berdegup kencang menunggu jawaban dari Bibi D.O..
“Nado saranghae....” jawab Bibi D.O. dengan tersenyum sambil megambil buket bunga dari tangan Pak Kai.
Pak Kai kaget & tentunya dia bahagia sekali, mereka berdua saling menatap dengan tersenyum. Pak Kai mengeluarkan kotak cincin dari saku celananya. Dia langsung berlutut dengan lutut kaki kiri menempel lantai dan kaki kanannya ditekuk.
“Would you be mine forever?” lamar Pak Kai hari itu juga tepat setelah menyatakan cintanya dengan menyodorkan kotak cincin yang terbuka.
Bibi D.O. tersenyum lebar lalu menganggukan kepalanya. Pak Kai tersenyum lebar & memasangkan cincin itu ke jari manis Bibi D.O., Bibi D.O. baru sadar pada cincin itu bertuliskan inisial KD, yang berarti Kai & D.O.. Setelah memakaikan cincin tersebut Pak Kai langsung memeluk Bibi D.O..

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 5 sore.....
@Ruang Tamu
Terlihat Kris Appa yang baru saja pulang kerja & langsung merebahkan dirinya di sofa karena lelah, Suho Eomma langsung menghampiri suami tercintanya itu.
“Appa...” Suho Eomma langsung salim kepada suami tercintanya itu.
“Eh, Eomma....” jawab Kris Appa yang langsung mencium kening istri tercintanya tersebut.
“Baru pulang kok langsung rebahan? Mandi dulu sana.”
“Iya bentar lagi capek banget nih.”
“Ada masalah di kantor?”
“Nggak ada kok, cuma kecapean aja.”
“Lain kali jangan maksain diri donk.”
“Ne, mana anak – anak?”
“Tao di kamar lagi ngerjain PR, kalo Xiumin belum pulang.”
“Xiumin kemana Ma?”
“Kata Tao dia ke rumah Jonghyun, bilangnya sih pulang jam 5, tapi sekarang udah jam 5 lebih 10 menit.”
“Pak Kai nggak jemput?”
“Xiumin nggak mau dijemput.”
“Lho? Ya sudah telepon saja.”
“Ah ne, sebenar ya Appa.”
Kris Appa hanya membalas dengan senyuman & Suho Eomma beranjak pergi mengambil handphone untuk menghubungi Xiumin.

Di saat yang sama Xiumin.......
@Halte
“Aduh..... lama banget sih ini bisnya, udah sore lagi, supir bisnya ini nggak tau apa kalo aku belum sholat Ashar??” gumam Xiumin sambil duduk di halte bis.
“Ya udah deh, aku telpon Pak Kai.” Xiumin pun langsung mengambil handphone di sakunya. Sialnya Xiumin hari itu, handphonenya mati, dia lupa semalaman handphonenya nggak di charge & waktu di sekolah dia kelamaan browsing internet.
“Aigooooo, jinjayo.” Ucapnya kesal dengan tangannya yang ingin membanting handphonenya tersebut.
Dia pun kembali duduk menunggu bis.

@Rumah
Suho Eomma terlihat sangat khawatir karena Xiumin tidak bisa dihubungi sementara jam sudah menunjukkan pukul 5.30 sore........
“Appa, Xiumin nggak bisa dihubungi nih, handphonenya nggak aktif.” Adu Suho Eomma kepada Kris Appa.
“Mwo?? Jeongmalyo??” ucap Kris Appa khawatir.
“Ne, eottokhae??”
“Kkeogjongma.... kita tunggu saja sampai jam 6, kalo dia belum pulang juga nanti biar Appa yang cari.”
Kris Appa langsung memeluk Suho Eomma untuk menenangkan hati istrinya tersebut. Tak lama kemudian pada pukul 5.55 sore, ada yang membuka pintu ruang tamu......
“Assalamualaikum......” ucap Xiumin yang baru saja sampai rumah.
“Xiumin....!!!” Panggil Suho Eomma yang langsung berdiri dari sofa dan menghampiri putranya tersebut.
“Mwoo?~” tanya Xiumin heran.
“Kamu kemana saja jam segini baru pulang, katanya pulang jam 5. Mana nggak bisa dihubungi lagi.” Kris Appa marah pada Xiumin.
“Mian.... tadi aku nggak dapet – dapet bisnya, terus aku mau telpon Pak Kai tapi handphoneku mati, daripada kelamaan ya aku jalan deh.” Jelas Xiumin.
“Aigoo~~ Xiumin, lain kali jangan seperti ini lagi ya.” Ucap Suho Eomma,” Ya sudah cepat naik & mandi sana, setelah itu turun makan malam sama – sama.” Lanjut Suho Eomma.
“Ne.” Jawab Xiumin lalu beranjak menuju lantai dua.

@Ruang Makan
Terlihat Tao, Xiumin, Kris Appa, & Suho Eomma sedang makan malam bersama. Setelah makan malam usai Xiumin & Tao kembali ke kamar untk belajar, Kris Appa & Suho Eomma sedang berduaan di ruang keluarga, mereka sedang liat drama “The Heirs”, dan saling suap – suapan permen yupi “Calcibean”. Tiba – tiba Pak Kai & Bibi D.O. datang karena ada keperluan.....
@Ruang Tengah
“Permisi Kris Appa & Suho Eomma maaf mengganggu, ada yang perlu saya bicarakan.” Ucap Pak Kai dengan sopan.
“Ah ne.....” Jawab Suho Eomma.
“Mwo?” jawab Kris Appa.
“Jadi begini, Saya & Bibi D.O. ingin meminta izin untuk libur selama 2 minggu.” Ucap Pak Kai.
“Mwo?? 2 minggu?? Ada apa?” tanya Kris Appa kaget.
“Dengarkan dulu donk Appa, Pak Kai kan belum selesai bicara.” Sahut Suho Eomma.
“Saya & Bibi D.O. akan menikah, jadi kami meminta izin unuk mempersiapkan segala sesuatunya.” Jelas Pak Kai.
“Mwo? Kalian akan menikah?” Tanya Kris Appa.
“Waahh selamat ya...” ucap Suho Eomma.
“Ne.. kamsa hamnida.” Jawab Bibi D.O. dengan senyuman malu – malunya.
“Oooohhh geurae, jadi kalian memina libur selama 2 minggu?” Kris Appa memastikan.
“Ne.” Jawab Pak Kai.
“Baiklah, kalian saya liburkan selama 2 minggu.”
“Jeongmal kamsa hamnida Kris Appa.” Ucap Pak Kai & Bibi D.O. kompak.
“Omong – omong kapan kalian menikahnya?” tanya Suho Eomma penasaran.
“Kami baru merencanakan saja, jika jadi pernikahannya akan dilaksanakan tepat minggu depan.” Jelas Pak Kai.
“Mwo? Minggu depan? Kalau begitu jangan lupa undang kita ya.” Ucap Suho Eomma dengan bergurau.
 “Ne, pasti.” Jawab Bibi D.O.
Setelah itu Pak Kai & Bibi D.O. kembali membereskan pekerjaan mereka masing – masing.
“Oh ya Eomma.” Panggil Kris Appa.
“Ne??” jawab Suho Eomma.
“Berarti anak – anak kan nggak ada yang anter + jemput.”
“Ah.. geurae. Eotteokhae??” jaab Eomma bingung.
“Ya sudah, besok mereka suruh bangun lebih pagi biar bareng sama Appa saja.”
“Gwaencana??”
“Ne, waeyo??”
“Masalahnya Tao kan susah banget dibanguin.”
“Minta tolong Xiumin untuk bangunkan, dia punya suara yang menggelegar.”
“Ah ne.” Suho Eomma langsung menuju kamar Xiumin & Tao untuk memberitahu mereka supaya besok bangun lebih pagi karena Pak Kai akan pulang kampung.

@Kamar Xiumin
“Xiumin..... Eomma boleh masuk??” ucap Suho Eomma sambil mengetuk pintu kamar Xiumin.
“Ah... ne.” Jawab Xiumin. Suho Eomma pun langsung masuk ke kamar Xiumin.
“Moseun iriya?” tanya Xiumin.
“Jadi gini lho.... Pak Kai & Bibi D.O. akan pulang kampung selama 2 minggu karena mereka akan menikah, jadi kamu berangkat sekolahnya sama Kris Appa. Jadi ya kamu harus bangun lebih pagi, araseo?”
“Mmmm ara, Tao??”
“Maka dari itu, Eomma minta tolong sama kamu buat bangunin Tao ya?? Kamu tau kan kalo Tao susah banget dibangunin??”
“Ooohh ne.”
“Gumawo sayang.” Ucap Suho Eomma sambil mencium kening putra kesayangannya itu.
“Ne.”
“Ya sudah Eomma keluar dulu ya.” Ucap Suho Eomma sambil beranjak meninggalkan kamar Xiumin.
“Ne.”

Esoknya...... pukul 4.30 pagi.....
@Depan Gerbang Rumah
“Baiklah Kris Appa & Suho Eomma, kami pamit dulu.” Ucap Bibi D.O. yang segera berangkat menuju kampung halaman bersama Pak Kai.
“Ne hati – hati ya...” Ucap Suho Eomma.
Pak Kai & Bibi D.O. langsung masuk ke dalam travel yang sudah menunggu mereka berdua, Kris Appa hanya tersenyum lalu travel itu pun berangkat. Setelah itu Suho Eomma langsung menuju kamar Xiumin.
@Kamar Xiumin
“Xiumin......”
“Ne Eomma??”
“Sudah siap nak?”
“Sudah Ma.” Xiumin pun langsung keluar kamar.
“Tolong bangunkan Tao.”
“Ne.”
Xiumin & Suho Eomma langsung menuju kamar Tao, tanpa mengetuk pintu mereka berdua langsung masuk karena mereka tahu pasti Tao tidak akan menjawab.

@Kamar Tao
“Sudah bangunkan...” perintah Suho Eomma.
“Ne.....”
“TAAAOOOOOOOOOO IREEOOOOOONAAAAAA.......!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Xiumin tepat di telinga Tao yang sontak membuat Suho Eomma kaget.
“Ngg..??? Hyung... jam berapa?” Tao langsung bangun & sadar.
“Udah jam 8 tuh, mandi sana ntar telat.”
“Eomma???” tanya Tao.
“Nih Eomma.” Jawab Xiumin sambil menunjuk Eomma yang sedang duduk di pinggir kasur Tao.
“Wah Eomma... mandiin.” Pinta Tao.
“Ne... ayo cepat masuk kamar mandi.”
“Ne...” Tao pun langsung bergegas masuk dengan agak berlari menuju kamar mandi seperti anak TK yang diajak ke toko mainan.
“Gumawo Xiumin.” Ucap Suho Eomma.
“Ne.” Xiumin pun langsung menuju ruang makan & Suho Eomma langsung bergegas memandikan Tao.

Tak lama kemudian.....
@Ruang makan
“Tao ayo sarapan dulu....” ucap Suho Eomma pada Tao.
“Ne....” Jawab Tao sambil menuruni tangga dengan memakai tas Panda barunya yang baru saja dibelikan Pak Kai.
“Mwo?? Apa – apaan tas itu??” tanya Xiumin kaget.
“Tas baru donk.” Jawab Tao bangga.
“Lucu...” puji Xiumin.
“Gumawo.”
“Tapi gak cocok sama yang make, tasnya lucu yang make mukanya serem.”
Tao hanya melototi Xiumin & Xiumin pura – pura tidak tahu. Tepat pukul 5.30 mereka berangkat, hari ini mengapa Kris Appa berangkat sangat pagi karena ada meeting jam 7.30 sementara di kantor masih banyak yang harus disiapkan.

@Mobil
“Kok dingin banget ya?” tanya Tao heran.
“Jelaslah jam berapa donk.” Jawab Xiumin
“Katamu jam 8, tapi tumben masih dingin.” Ucap Tao.
“Hehehe iya ya.” Xiumin hanya tertawa saja, karena dongsaengnya nggak sadar kalo tadi pagi itu dia bohongin, & sekarang masih jam 5.35.
“Tao sadarlah, sekarang masih jam 5.35, jelas saja masih dingin.” Jelas Kris Appa.
“Mwo?? Tapi tadi Umin Hyung bilang udah jam 8.”
“Hehe mian, tadi aku boongin kamu soalnya kamu nggak bangun – bangun sih.”
“Ah jinjayo, pantes aja dingin banget & rasanya aku masih ngantuk berat nih.”
“Lanjutin di sekolah aja tidurnya.... lagian kita juga kepagian.”
Tak lama kemudian mereka sampai di sekolah. Xiumin & Tao langsung keluar mobil & berpamitan pada Kris Appa.

@Depan gerbang sekolah
“Appa aku berangkat...” ucap Xiumin & Tao kompak.
“Ne, yang benar kalo sekolah guru itu diperhatikan, jangan malas – malasan.”
“Ne.” Jawab mereka kompak.
“Oh ya Xiumin.”
“Ne?”
“Nanti kan nggak ada yan bisa jemput, Appa pulang jam 7 malam, nanti kamu naik bis kota aja sama Tao, ini uangnya. Hati – hati ya, jaga dongsaengmu...”
“Ah ne Appa...” setelah itu Kris Appa berangkat menuju kantornya.
“Lho tumben dateng jam segini??” sapa Pak Kyupil pada Tao & Xiumin yang datang di sekolah tepat pukul 5.45 pagi.
“Ah ne songsaengnim, soalnya kalo nanti nggak ada yang nganter.” Jelas Xiumin.
“Ooohh bagus kalo gitu, lebih cepat lebih baik.”
“Ne songsaengnim, Saya masuk kelas dulu.”
“Ah ne ne.” Xiumin & Tao langsung masuk ke kelas, & benar saja di kelas hanya ada mereka berdua. Mereka tiba di sekolah pukul 5.45 sedangkan bel pelajaran pertama berbunyi pukul 6.45, jadi ya mau nggak mau mereka harus nunggu 1 jam lagi.
Satu jam kemudian...........
“KRRRIIIIIIIIINNNNNNNNNNNGGGGGG” bel pelajaran pertama berbunyi, para siswa duduk di bangkunya masing – masing & pelajaran pun dimulai seperti biasa.
@Istirahat siang di kelas
“Chanyeol-ssi.” Panggil Baekhyun pada Chanyeol.
“Ne?” jawab Chanyeol.
“Ini aku udah hafalin liriknya, gimana kalo nanti aku ke apartemenmu?”
“Oh geurae? Cepat sekali, ok kalo gitu ntar aku tunggu. Sama sapa aja?”
“Mungkin aku sendiri, soalnya Lulu nggak bisa dateng, dia harus nunggu sepupunya yang lagi sakit di rumah sakit & Sehun nemenin Lulu.” Jelas Baekhyun sedikit kecewa.
“Oh geurae??” tanya Chanyeol heran dengan sedikit senang karena akhirnya bisa berduaan dengan Baekhyun.
“Lho kok kamu malah seneng gitu sih? Padahal sepupunya temanmu sendiri lagi sakit.”
“Ah ani ani, mian.”
“Ya sudah nanti ya.”
“Ne.”
Chanyeol pun sangat senang & dia nge-fly, serasa Dewi Fortuna berpihak padanya akhir – akhir ini. Tak lama kemudian bel pun berbunyi, pelajaran dilanjukan kembali.
Beberapa jam kemudian..........
Pelajaran  pada hari itu selesai & seluruh siswa dipulangkan.

@Gerbang sekolah
“Tao ayo jalan ke sana sedikit.” Ajak Xiumin pada Tao.
“Eodiseoyo?” tanya Tao penasaran.
“Ke halte bis, Pak Kai lagi pulang kampung & Appa pulangnya malem, jadi kita naik bis.” Jelas Xiumin.
“Eo....” Tao pun langsung mengikuti Hyungnya itu menuju halte bis.

Sementara itu............
@Chanyeol’s Apartemen
“Silahkan masuk....” ucap Chanyeol sambil mempersilahkan Baekhyun untuk masuk ke apartemennya.
“Ne, permisi ya.” Jawab Baekhyun sambil memasuki apartemen Chanyeol.
“Duduklah, aku buatin minum.”
“Ne.” Baekhyun pun duduk sambil melihat – lihat apartemen Chanyeol. Tak lama kemudian Chanyeol kembali dengan membawa nampan berisi sepiring roti kering & 2 gelas bubble tea.”
“Ini silahkan.” Ucap Chanyeol sambil menyuguhkan nampannya.
“Ne, gomawo.” Jawab Baekhyun,” Omong – omong kamu tinggal sendiri?” tanya Baekhyun.
“Ah geurae, keluargaku tinggal di luar kota, Appa mengurusi cafe miliknya, Eomma mengurusi restoran miliknya, Noona ku sih juga tinggal di Seoul tapi beda tempat tinggal sama aku, lagian dia itu reporter jadi sibuk.” Jelas Chanyeol pada Baekhyun panjang lebar.
“Ooohh gitu...”
“Emmm.... bentar ya aku ambil gitarku dulu.”
“Ne.”
Sementara Chanyeol mengambil gitarnya.........
“Ting tong” bel apartemen Chanyeol berbunyi lalu Baekhyun membukakan pintunya dan......
“Baekhyun....!!!” panggil Lulu yang datang tiba – tiba bersama Sehun.
“Mwo?? Lho bukannya kamu lagi di rumah sakit ya?” tanya Baekhyun kaget.
“Ternyata disana udah ada bibiku, jadi ya aku pamit soalnya kan kita mau kerja kelompok.” Jelas Lulu.
“Oh baiklah, ayo masuk.” Mereka berdua pun masuk ke apartemen Chanyeol. Tak lama kemudian Chanyeol kembali dengan membawa gitar kesayangannya dan.........
“BRUUKK”
Chanyeol menjatuhkan gitarnya, matanya melotot seperti melihat hantu, bagaimana tidak? Saat dia kembali disana sudah ada Lulu yang sedang berbicara dengan Baekhyun & Sehun yang sedang menghabiskan bubble tea di meja.
“Oi.. Chanyeol.” Sapa Sehun dengan senyuman setannya.
“Biasa aja kali mukanya, jangan kayak liat setan gitu donk.” Sambung Sehun.
Chanyeol hanya terdiam dan memberikan senyuman masamnya. Saat melihat bahwa ada Sehun & Lulu di apartemennya seperti ada badai petir di dalam hatinya.
“Emmm aku buatkan minum dulu.....” Ucap Chanyeol lalu beranjak menuju dapur.
“Hehehe kasihan banget tuh orang.” Sindir Sehun pada Chanyeol.
“Siapa yang kasihan?” Tanya Lulu pada Sehun.
“Ah ani.” Jawab Sehun.
Tak lama kemudian Chanyeol kembali dengan  membawa nampan berisi 2 gelas bubble tea. Chanyeol pun langsung duduk, semenjak kedatangan Lulu & Sehun wajah Chanyeol resah, seperti belum membayar listrik 3 bulan.
“Chanyeol-ssi??” panggil Baekhyun. Tetapi Chanyeol diam saja & melamun seperti memikirkan sesuatu.
“Chanyeol-ssi...!!!” panggil Baekhyun dengan nada tinggi yang sontak membubarkan lamunan Chanyeol.
“Ah... ne...???” jawab Chanyeol.
“Moseun iriya? Kamu nggak keliatan baik, kamu sakit?” khawatir Baekhyun.
“Aniyo...”
“Jeongmalyo?”
“Ne.”

Sehun pun langsung melirik pada Chanyeol karena dia tahu apa yang terjadi sama sahabatnya yang satu ini, Chanyeol galau karena dia nggak bisa berduaan saja sama Baekhyun.
“Chanyeol-ah mian, kalo aku ninggalin kamu berduaan ntar kamunya kan canggung.” Ucap Sehun jujur pada Chanyeol.
“Oooo ara ara, gumawo.” Jawab Chanyeol.
“Cheonma, ntar aku bantuin deh pedekatenya.”
“Geurae.”
“Kalian ngomongin apaan sih?” tanya Lulu penasaran.
“Ah ani....” jawab Sehun.
“Yeoja ya?” tanya Lulu.
“Bukan...”
“Jeongmal?”
“Ne.”

Mereka berempat pun mulai kerja kelompok & berlatih untuk tes minggu depan.
Hari – hari berlalu & hari ini merupakan H-1 tes musik di sekolah sekaligus hari pernikahan Pak Kai & Bibi D.O..


@Kelas Ex-O
“Anak – anak, besok adalah tes musik, bapak harap kalian sudah siap & usahakan besok masuk karna nilai tes ini penting.” Ucap Pak Eunkey.
“YE Songsaengnim...!!!” jawab murid – murid sekelas kompak.
“Baiklah sekarang kalian boleh pulang.” Perintah Pak Eunkey. Para siswa pun langsung keluar kelas.
“Chanyeol-ssi.” Panggil Baekhyun pada Chanyeol.
“Ne??” jawab Chanyeol.
“Besok pagi berangkat bareng yuk? Sekalian bisa latihan sambil jalan bareng.”
“Oh geurae.” Jawab Chanyeol dengan senyuman masam.
“Waeyo? Kamu kok lesu.”
“Ah aniyo....”
“Gwaencanayo?”
“Ne, nan Gwaencana. Aku duluan ya.”
“Ah ne.”
Chanyeol pun langsung keluar kelas & segera pulang, dia merasa tidak enak badan & kepalanya terasa berat sekali. Sesampainya di apartemen Chanyeol langsung merebahkan dirinya di kasur.
Sementara itu di kediaman Kris Appa.........
“Assalamualaikum.......” ucap Xiumin & Tao sambil membuka pintu ruang tamu.
“Waalaikumsalam..... Sudah pulang nak?” jawab Suho Eomma.
“Ne Eomma.” Ucap Xiumin & Tao kompak.
“Cepat ganti baju setelah itu makan siang.”
“Ne.”
Tak lama kemudian Tao & Xiumin turun & menuju ruang makan yang dimana Suho Eomma sudah menunggu & menyiapkan makan siang untuk mereka. Saat Tao & Xiumin makan, Suho Eomma memulai pembicaraan....

@Ruang makan
“Tao, Xiumin.” Panggil Suho Eomma.
“Ne?” jawab Xiumin.
“Eo?” jawab Tao yang bersamaan dengan Xiumin.
“Besok kalian izin nggak masuk sekolah ya?”
“Mwo? Tapi Eomma besok ada tes.” Jawab Xiumin.
“Susulan saja.” Usul Suho Eomma.
“Waeyo?” tanya Xiumin.
“Besok itu hari pernikahan Pak Kai & Bibi D.O., kita diundang kan ya nggak enak kalo nggak dateng, Pak Kai nunggu kedatengannya kalian lho.” Jelas Suho Eomma.
“Aaahh.. ya sudahlah.” Xiumin menyerah.
“Tao??” tanya Suho Eomma.
“Eo.” Jawab Tao singkat padat & jelas karena walaupun masuk dia juga belum siap untuk tes.
Setelah makan siang Tao menuju kamar untuk tidr siang, begitu pula dengan Xiumin.

@Kamar Xiumin
“She’s my black pearl..... She’s my black pearl...” Handphone Xiumin berbunyi, saat Xiumin mengangkatnya ternyata itu telpon dari Jonghyun...
“Yeoboseyo?” ucap Xiumin.
“Minseok-ah, ini aku Jonghyun.” Ucap Jonghyun.
“Oh Jonghyun, moseun iriya?”
“Gini lho, sebelumnya maaf ya. Aku ada jadwal mendadak nih, SHINee World Tour in Tokyo, jadi aku besok gak bisa masuk.”
“Oh geurae? Gwaencana, lagian aku besok juga gak bisa masuk soalnya ada acara keluarga. Barusan aja aku mau kasih tau kamu, eh tapi keduluan kamu.”
“Ah jeongmalyo?? Ya sudah aku tutup ya telponnya.”
“Ne.” Xiumin sedikit lega karena partner duetnya juga berhalangan untuk masuk sekolah besok.

@Kamar Tao
Tao mengabari partner duetnya yaitu Lay melalui pesan singkat.
“Lay hyung, maaf besok aku nggak masuk ada urusan keluarga.” Pesan Tao. Selang beberapa menit handphone Tao bergetar ada pesan yang masuk.
“Jeongmal? Hahaha gwaencana, besok aku juga nggak masuk soalnya aku ada acara, jadi pianis di GG World Tour in Singapore , maaf baru kasih tau.” Pesan balasan dari Lay.

Esoknya.........
@Kediaman Kris Appa
“Tao, Xiumin, ayo cepat turun Kris Appa sudah menunggu di mobil.” Ucap Suho Eomma.
“NE..” jawab Tao & Xiumin kompak yang segera turun & menuju mobil. Di dalam mobil sudah ada Kris Appa yang duduk di kursi supir & Pak Chen yang duduk di kursi depan. Suho Eomma mengunci pintu & pagar rumah baru setelah itu mereka berangkat. Keluarga Kris Appa mampir ke sekolah sebentar karena Suho Eomma harus menyerahkan surat izin kedua putranya itu, baru setelah itu mereka berangkat menuju ke acara pernikahan Pak Kai & Bibi D.O..

Sementara itu di kediaman Chanyeol.......

“Chanyeol-ssi...” panggil Baekhyun sambil mengetuk pintu apartemen Chanyeol. Tetapi tidak ada jawaban.

“Chanyeol-ssi..!!” ulang Baekhyun dengan nada agak tinggi, tetapi tetap saja tak ada jawaban. Baekhyun mencoba membuka pintu apartemennya, ternyata tidak dikunci. Baekhyun yang cemas langsung berlari masuk ke apartemen Chanyeol. Betapa kagetnya Baekhyun, dia menemukan Chanyeol yang sedang terkapar di atas tempat tidur dengan masih memakai baju seragam kemarin.

“Chanyeol-ssi..!!!” panggil Baekhyun untuk menyadarkan Chanyeol, ternyata badan Chanyeol panas sekali, dia demam tinggi. Jadi alasan mengapa kemarin Chanyeol lesu karena memang dia sedang sakit. Baekhyun pun tanpa pikir panjang langsung merawat Chanyeol, karena Baekhyun tau bahwa Chanyeol pasti tidak ada yang mengurus karena dia tinggal sendirian. Baekhyun pun membolos demi merawat Chanyeol.

Sementara itu.....
@Depan gerbang sekolah
“Sebeon kajin, budi ceobwa...” handphone Sehun berbunyi.
“Yeoboseyo??” ucap Sehun.
“Sehun-ah.” Ucap orang yang menelepon Sehun.
“Eo?? Lulu, moseun iriya??”
“Gawat nih, sepupuku harus di operasi sekarang tapi bibiku nggak ada di rumah.”
“Oh geurae, geurae, kkeogjeongma aku segera ke rumahmu.”
“Ne.” Sehun pun langsung menutup telponnya & segera berbalik arah menuju rumah Lulu.

@Kelas
”KKRRIIIIIIIIIIIINNNNNNNGGGGG” bel pelajaran pertama berbunyi, Pak Eunkey memasuki kelasnya dengan membawa daftar nilai untuk tes hari ini. Betapa kagetnya Pak Eunkey, daftar nilainya beliau jatuhkan begitu saja, matanya melotot. Bagaimana tidak? Kelas Pak Eunkey tidak ada orangnya sama sekali (tidak ada orang sama sekali = kelasnya kosong, & Pak Eunkey bukan manusia tapi hewan, tau sendiri kan??). Tak lama kemudian Bu Agnes sang guru BP masuk ke kelas Pak Eunkey menyerahkan keterangan siswa – siswanya yang tidak masuk.

“Excuse Me, Mr. Eunkey ini absensi murid – murid bapak.” Ucap Bu Agnes sambil memberikan buku keterangan absensi.

“Ah ne gumawo.” Pak Eunkey menjawab dengan agak bingung & menerima buku absensi tersebut. Bu Agnes pun lalu kembali menuju ruang BP. Pak Eunkey langsung membuka buku absensi itu.
No
Nama
Ket
Alasan
1
Almighty Key
I
SHINee World Tour in Tokyo
2
Amber Josephine Liu
I
F(x) Concert
3
Byun Baekhyun
A
-
4
Choi Minho
I
SHINee World Tour in Tokyo
5
Huang Zi Tao
I
Acara keluarga
6
Kim Jonghyun
I
SHINee World Tour in Tokyo
7
Krystal
I
F(x) Concert
8
Lulu Han
A
-
9
Luna
I
F(x) Concert
10
Oh Sehun
A
-
11
Onew
I
SHINee World Tour in Tokyo
12
Park Chanyeol
A
-
13
Sulli
I
F(x) Concert
14
Victoria Song
I
F(x) Concert
15
Xiumin
I
Acara keluarga
16
Yang Yixing Lay
I
Pianis GG World Tour

Pak Eunkey hanya bisa tabah & mengelus – elus dadanya sambil beberapa kali mengatakan bahwa Beliau harus sabar.

Di lain tempat......
@Acara Pernikahan Pak Kai & Bibi D.O.
Mobil keluarga Kris Appa tiba tepat pukul 11.00, mereka langsung menuju ke kedua mempelai untuk memberi selamat. Tao & Xiumin membuntuti Suho Eomma, disana banyak sekali para tetangga yang selalu mengira bahwa Tao adalah kakak & Xiumin adalah adiknya, tentu saja itu membuat Xiumin kesal tetapi menyenangkan bagi Tao.

Bibi D.O. terlihat sangat anggun sekali memakai gaun putih sederhana & Pak Kai yang terlihat gagah memakai setelan tuxedo putih. Mereka berdua terlihat bahagia sekali. Akhirnya Keluarga Kris Appa berfoto dengan kedua mempelai tersebut.

Akhirnya Tao tahu bahwa cincin berinisial KD itu adalah Kai & D.O., dia baru sadar ketika melihat cincin yang dipakai Bibi D.O. & Pak Kai.

Suhu tubuh Chanyeol mulai menurun dan dia telah sadar. Baekhyun menyatakan bahwa dia sangat khawatir karena sebenarnya Baekhyun memendam rasa pada Chanyeol. Chanyeol hanya tersenyum & menyatakan isi hatinya tersebut, mereka pun jadian.

Sepupu Lulu berhasil di operasi & dia selamat, Bibi Lulu pun sangat berterima kasih pada mereka berdua. Orang tua Lulu yang mendengar kabar itu menyetujui hubungan Lulu & Sehun, malah orang tua Lulu mempersuntingkan Lulu dengan Sehun.

Konser F(x) pada hari itu berjalan sangat lancar, para aff(x)tion berteriak “Encore” pada mereka.
SHINee World Tour in Tokyo juga berjalan lancar, Tokyo dorm penuh akan Shawol & cahaya – cahaya lightstick berwarna hijau.

Lay berhasil membawakan permainan piano yang sangat bagus pada saat GG World Tour dan dia menerima banyak tepuk tangan & sorakan dari para Sone yang menonton
Pak Eunkey yang tidak ada kerjaan akhirnya berduaan dengan Bu Hyoyeon seharian hingga Bu Hoyeon bosan melihat wajah Pak Eunkey.

+END+


3 komentar:

  1. Aku suka cerita ini,seru unik bagus sekali semangat kakak

    BalasHapus
  2. Aku suka cerita ini,seru unik bagus sekali semangat kakak

    BalasHapus