Senin, 28 April 2014

FF "Sprig Of Flower For A Vampire"

Sprig Of Flower For A Vampire

It's my second FF, but actually it's my third FF. Because I uploaded it before I upload my second real FF, also I'm too lazy to done it. Maybe this FF are shorter than my first FF "EXO Family". Hope you like it!

Title             : Sprig Of Flower For A Vampire
Genre          : Romantic, a little sad
Main Cast    : - You as the girl named Fleur (if you girl, if you boy just imagine other girl)
                     - EXO Kai as Kai
                     - EXO Tao as Zitao
                     - EXO Chanyeol as Vichan
                     - EXO Kris as Mr.Kris
Lenght         :Oneshoot
Author         : Jung Rae Rim / Lana Present / Farda Nur M.R.




Pada salah satu SMA di Perancis, hari – hari berjalan seperti biasa hingga pada suatu ketika ada 3 orang siswa baru. Mereka sangat menawan dan memiliki daya tarik tersendiri, yaitu Kai yang berbadan sexy dan berwajah ketus, Zitao yang pintar bela diri dan berkantung mata hitam, dan Vichan yang berbadan tinggi dan multi talent. Dengan kehadiran mereka bertiga, sekolah menjadi heboh terutama para gadis yang tergila – gila pada mereka.
            Ketiga siswa ini memiliki kebiasaan yang aneh, mereka selalu beralasan agar tak mengikuti jika ada pelajaran outdoor, mereka tak suka matahari, dan setiap hari wajah mereka agak pucat. Para gadis yang menggilai mereka hanya acuh saja yang penting bisa mendekati mereka bertiga, kecuali Fleur, teman satu kelas Kai, Zitao, dan Vichan. Dia hanyalah gadis biasa yang tak suka macam – macam, dia juga tak tergila – gila dengan ketiga teman barunya itu. Fleur curiga akan kebiasaan aneh mereka bertiga.
            Sampai suatu ketika, Fleur yang meninggalkan notebooknya di kelas kembali ke sekolah untuk mengambilnya pada malam hari. Anehnya, lampu ruang kelas masih menyala. Fleur yang penasaran mencoba mengintip dari jendela. Betapa kagetnya Fleur, dia melihat tiga ekor kelelawar yang berubah menjadi Kai, Zitao, dan Vichan. Fleur yang hampir bertemu pandang dengan Kai pun langsung menunduk bersembunyi. Fleur sangat ketakutan dan gemetar. Lalu, dia mencoba memastikan keadaan dengan mengintip lagi dari jendela, tetapi ketiga orang itu telah hilang.


“Syukurlah mereka sudah pergi......” Ucap Fleur lega.
“Siapa bilang kami sudah pergi?” terdengar ada suara seorang laki – laki dari belakang Fleur.
Fleur mencoba menoleh dengan perlahan ke arah suara itu. Ternyata Kai, Zitao, dan Vichan telah berdiri tepat di belakang Fleur. Mereka bertiga menatap Fleur dengan tajam yang tentu saja membuatnya semakin gemetar ketakutan.
“Kita nggak bisa biarkan manusia tahu wujud asli kita.” Ucap Zitao.
“Benar, sesuai hukum di dunia vampir, barang siapa mengetahui wujud asli kami para vampir maka dia harus dimusnahkan atau dihisap darahnya hingga tak bernyawa.” Jelas Vichan.
“Tunggu!” teriak Kai.
“Biarkan saja, lagian nggak ada untungnya bagi dia.” Lanjut Kai.
“Tapi Kai.....!!” teriak Zitao.
“Sudahlah, kalau begitu ayo kita cepat pergi.” Lerai Vichan.
“Satu lagi, kamu, namamu Fleur kan? Tolong rahasiakan ini.” Lanjut Vichan.
“Awas saja kalo sampai bocor, mati kau!!” Bentak Zitao kesal.
“Ya sudah ayo.” Ajak Kai. Mereka bertiga pun langsung berubah menjadi kelelawar dan terbang melewati jendela kelas yang terbuka.
Setelah kejadian pada malam itu hari – hari masih berjalan normal. Sampai pada suatu saat, ketika pelajaran olahraga di dalam gedung olahraga, terlihat Kai yang hanya duduk terdiam dan berwajah sangat pucat. Fleur yang khawatir tapi juga takut pada Kai memberanikan diri dan mencoba mendekati Kai.
“Kau tak apa?” Tanya Fleur.
“Tak apa, pergilah, jangan dekati aku.” Jawab Kai ketus.
Fleur yang merasa tersinggung bergegas meninggalkan Kai.
“BRRUUKK!!” Terdengar ada benda yang jatuh dari belakang Fleur. Ketika Fleur menoleh ke belakang, dia mendapati Kai yang telah tersungkur di lantai. Fleur bergegas menghampiri Kai lalu  memanggil Zitao dan Vichan. Kai pun dibawa ke ruang kesehatan oleh kedua temannya itu.
            Tak lama kemudian Kai telah sadar.
“Kai apa kau sudah merasa baikan?” Tanya Vichan.
“Hmm, lumayan.” Jawab Kai singkat.
“Mungkin gara – gara kamu tak kuat di dunia manusia jadi keadaanmu begini. Sebaiknya kita kembali saja ke dunia vampir.” Ucap Vichan.
“Hah? Tapi kan ujian kita di dunia manusia belum selesai.” Ucap Zitao.
“Tapi mau gimana lagi? Keadaan udah nggak memungkinkan.” Ucap Vichan.
“Belum pasti Kai nggak kuat, tapi kan bisa aja dia nggak minum darah belakangan ini.” Ucap Zitao.
“Apa itu benar Kai?” Tanya Vichan.
“Yup, apa yang Zitao bilang itu benar.” Jawab Kai singkat.
“Tuh kan, ini semua gara – gara ulahnya sendiri. Masa kita ikut kena? Aku pokoknya nggak mau ngulang ujian dari tahap pertama. Kai sendiri, padahal ada Fleur yang paling deket malah nggak mau minum darahnya.” Ucap Zitao kesal.
“Hei!! Jaga ucapanmu, walau begitu kita itu teman, Zitao.” Bentak Vichan.
“Nggak apa, memang itu kenyataannya. Bukannya aku nggak mau darah Fleur, tapi aku nggak sanggup minum darahnya.” Jelas Kai.
“Apa??!! Nggak sanggup?? Jangan bilang kamu suka dia Kai?” Tanya Zitao kaget.
Kai pun hanya tersenyum pertanda apa yang Zitao katakan memang benar.
“Apa kau gila hah?!!” Tanya Zitao dengan marah.
“Kai, apa kau lupa? Jika manusia dan vampir tak ditakdirkan untuk bersama.” Ucap Vichan.
“Aku ingat kok, tapi ya mau gimana lagi, namanya juga cinta.” Jawab Kai santai.
“Ya sudah terserah kamu saja, yang penting aku nggak mau tahu kalau sampai Sang Raja mengetahui hal ini.” Ucap Vichan. Zitao yang kesal hanya terdiam saja dengan wajah yang cemberut.
            Tanpa mereka ketahui di balik pintu ruang kesehatan Fleur sedang berdiri. Sebenarnya dia hendak menjenguk Kai, tetapi dia terdiam karena mendengar perdebatan ketiga temannya itu. Fleur mengetahui semua dari awal percakapan mereka bertiga. Dia juga kaget mendengar Kai memiliki perasaan padanya. Fleur pun tak jadi menjenguk Kai dan langsung lari menuju kelas.
            Esok harinya sekolah heboh, terdengar rumor ada guru baru yang tampan dan cool. Guru tersebut menggantikan guru Bahasa Inggris yang sedang cuti karena mengalami kecelakaan hingga harus dirawat. Tepat pada pagi hari itu kelas Fleur pelajaran Bahasa Inggris. Setelah bel berbunyi guru tersebut memasuki kelas Fleur.


“Perkenalkan, nama saya Kris, panggil saja Mr. Kris. Mohon kerjasamanya selama saya mengajar disini.” Ucap Mr. Kris.
Anehnya guru itu melihati Fleur dengan sinis sejak beliau memasuki kelas. Juga Kai, Zitao, dan Vichan sejak Mr. Kris masuk kelas mereka seperti ketakutan dan menunduk tak berani menatap wajah guru baru itu.
Malam harinya, ada yang aneh. Tanpa alasan yang pasti Fleur datang ke sekolah. Padahal tidak ada barang yang ketinggalan atau keperluan lain. Setibanya di sekolah Fleur mendengar seperti ada yang memanggil dari atas. Dia pun langsung menuju atap sekolah. Ketika mendekati pintu atap.....
“BANG!!!” terdengar ada suara ledakan dari atap. Fleur pun langsung berlari dan membuka pintu atap. Langkahnya terhenti ketika melihat guru barunya, Mr. Kris berubah menjadi vampir seperti ketiga temannya itu. 

“Wah, mangsa yang ditunggu – tungu datang sendiri rupanya.” Ucap Mr. Kris dengan sedikit tertawa sinis.
Fleur juga melihat ada Vichan dan juga Zitao disana yang berwujud vampir. Yang lebih mengagetkan lagi, Fleur melihat Kai yang sedang tersungkur tak berdaya dengan berlumuran darah. Fleur langsung berlari mendekati Kai dan mencoba menolong Kai untuk berdiri.
“Bodoh.... uhuk,.... ja ... jangan dekati aku.....” Ucap Kai sambil terbatuk – batuk.
“Kamu yang bodoh, udah tahu sakit tapi masih sok - sok-an.” Ucap Fleur yang kesal juga khawatir pada Kai.
“Kalian juga, udah tahu temennya lagi sakit malah diem aja berdiri disana.” Ejek Fleur pada Zitao dan Vichan.
“Sudahlah....... mereka sekarang bukan temanku lagi....” Ucap Kai sambil tertawa semu.
Fleur yang kebingungan dengan keadaan pada saat itu tetap memegangi tangan Kai agar ia tak terjatuh.
“Mangsa sudah di depan mata, apa yang kau tunggu Kai?!” bentak Mr. Kris.
“A.... aku..... nggak akan.... minum darah.... Fleur...” Ucap Kai terbata – bata.
“Dasar vampir BODOH!!!! Hanya karena cinta kau menjadi lemah Kai??!!!” Bentak Mr. Kris yang semakin geram.
“Maafkan aku....... Sang Raja, tapi... ini jalan... yang kupilih.....” Jawab Kai.
“Baiklah, jika itu maumu. Mungkin dengan aku membunuh gadis itu kau bisa sadar.” Ucap Mr. Kris.
“Tunggu, tapi.....” ucap Zitao yang belum selesai tetapi dihentikan oleh Vichan.
“Sudahlah, perbuatan Kai sudah keterlaluan, sampai  sampai Sang Raja turun tangan.” Ucap Vichan.
“Tapi Vichan..... Kai teman kita..... padahal kau sendiri yang selalu bilang kita berteman kan?” Ucap Zitao.
“Iya aku tahu, tapi kita nggak bisa berbuat apa – apa.” Ucap Vichan pasrah.
“Apa? Bukannya kamu selalu menemukan jalan keluar walau caramu itu gila? Tapi dimana semangatmu Vichan? Mengapa kau jadi begini?” Tanya Zitao yang bertubi – tubi.
“Sudahlah, cobalah untuk lebih dewasa Zitao, hadapi kenyataan di depanmu.” Ucap Vichan sambil berpaling membelakangi Zitao. Zitao hanya bernafas panjang dan semakin kalut. Mereka berdua hanya bisa terdiam melihat teman seperjuangan mereka tersiksa.
            Mr. Kris atau yang aslinya adalah Sang Raja Vampir menyerang Fleur, tetapi terhalangi oleh badan Kai yang langsung melindunginya.
“Dasar vampir bodoh!! Kau mati gara – gara cintamu yang bodoh itu!!!” Teriak Sang Raja pada Kai, lalu berubah menjadi kelelawar dan kemudian pergi. Vichan tanpa menoleh sedikitpun langsung pergi meninggalkan Kai mengikuti Sang Raja, sementara Zitao terlihat berat hati meninggalkan sahabatnya itu, terlihat sekali raut wajah sedihnya itu, lalu dia pergi mengikuti Sang Raja dan Vichan yang telah pergi lebih dulu kembali ke dunia vampir.
            Kai yang semakin sekarat terbaring di pangkuan Fleur. Fleur tak bisa berkata apa – apa dan hanya mengangisi keadaan Kai. Kai menyentuh pipi Fleur dengan lembut.
“Kenapa? Kenapa kamu nggak minum aja darahku, Kai?” Tanya Fleur sambil menangis. Kai pun tersenyum.
“Nggak apa, aku Cuma nggak bisa menyakiti gadis yang aku cintai.” Jawab Kai. Tentu saja Fleur semakin sedih mendengar perkataan Kai.
“Selamat tinggal, aku bahagia meninggal di pangkuanmu, Fleur.” Ucap Kai sambil tersenyum tulus pada Fleur, baru kali ini Fleur melihat ekspresi itu dari wajah Kai, yang selama ini tak pernah tersenyum sedikit pun. Kai langsung menutup mata untuk selamanya dan berubah menjadi debu yang kemudian tertiup angin. Fleur hanya bisa menangisi kepergian Kai.
            Esok harinya, sekolah kembali seperti keadaan semula. Para siswa dan para guru lupa tentang Kai, Zitao, Vichan, dan juga Mr. Kris. Tetapi hanya Fleur saja yang masih mengingat dengan jelas. Dia bersyukur Kai dapat hidup walau dalam ingatannya. Sema yang terjadi bagaikan sebuah mimpi yang indah juga menyakitkan.
            Saat di tengah pelajaran, berhembus angin yang begitu kencang yang masuk melewati jendela. Angin itu membawa selembar kertas yang tepat mendarat di meja Fleur. Terdapat tulisan pada kertas itu......

“Terimakasih
Walau hanya sebentar
Kau buat hidupku berarti
Terimakasih telah menjadi “bunga” bagiku
Fleur.......”

            Fleur yakin surat itu pasti dari Kai. Ternyata apa yang telah terjadi bukan hanya sekedar mimpi, itu memang kenyataan. Fleur adalah bunga bagi Kai, bunga untuk sang vampir. Karena “Fleur” dilahirkan untuk menjadi bunga, karena Fleur dalam bahasa Perancis adalah bunga, yang ditakdirkan untuk seorang Vampir, yaitu Kai.


-------END-------




Tidak ada komentar:

Posting Komentar