Sprig Of Flower For A Vampire
It's my second FF, but actually it's my third FF. Because I uploaded it before I upload my second real FF, also I'm too lazy to done it. Maybe this FF are shorter than my first FF "EXO Family". Hope you like it!Title : Sprig Of Flower For A Vampire
Genre : Romantic, a little sad
Main Cast : - You as the girl named Fleur (if you girl, if you boy just imagine other girl)
- EXO Kai as Kai
- EXO Tao as Zitao
- EXO Chanyeol as Vichan
- EXO Kris as Mr.Kris
Lenght :Oneshoot
Author : Jung Rae Rim / Lana Present / Farda Nur M.R.
Pada
salah satu SMA di Perancis, hari – hari berjalan seperti biasa hingga pada
suatu ketika ada 3 orang siswa baru. Mereka sangat menawan dan memiliki daya
tarik tersendiri, yaitu Kai yang berbadan sexy dan berwajah ketus, Zitao yang
pintar bela diri dan berkantung mata hitam, dan Vichan yang berbadan tinggi dan
multi talent. Dengan kehadiran mereka bertiga, sekolah menjadi heboh terutama
para gadis yang tergila – gila pada mereka.
Ketiga siswa ini memiliki kebiasaan
yang aneh, mereka selalu beralasan agar tak mengikuti jika ada pelajaran
outdoor, mereka tak suka matahari, dan setiap hari wajah mereka agak pucat. Para
gadis yang menggilai mereka hanya acuh saja yang penting bisa mendekati mereka
bertiga, kecuali Fleur, teman satu kelas Kai, Zitao, dan Vichan. Dia hanyalah
gadis biasa yang tak suka macam – macam, dia juga tak tergila – gila dengan
ketiga teman barunya itu. Fleur curiga akan kebiasaan aneh mereka bertiga.
Sampai suatu ketika, Fleur yang
meninggalkan notebooknya di kelas kembali ke sekolah untuk mengambilnya pada
malam hari. Anehnya, lampu ruang kelas masih menyala. Fleur yang penasaran
mencoba mengintip dari jendela. Betapa kagetnya Fleur, dia melihat tiga ekor
kelelawar yang berubah menjadi Kai, Zitao, dan Vichan. Fleur yang hampir
bertemu pandang dengan Kai pun langsung menunduk bersembunyi. Fleur sangat
ketakutan dan gemetar. Lalu, dia mencoba memastikan keadaan dengan mengintip
lagi dari jendela, tetapi ketiga orang itu telah hilang.
“Syukurlah
mereka sudah pergi......” Ucap Fleur lega.
“Siapa
bilang kami sudah pergi?” terdengar ada suara seorang laki – laki dari belakang
Fleur.
Fleur
mencoba menoleh dengan perlahan ke arah suara itu. Ternyata Kai, Zitao, dan
Vichan telah berdiri tepat di belakang Fleur. Mereka bertiga menatap Fleur
dengan tajam yang tentu saja membuatnya semakin gemetar ketakutan.
“Kita
nggak bisa biarkan manusia tahu wujud asli kita.” Ucap Zitao.
“Benar,
sesuai hukum di dunia vampir, barang siapa mengetahui wujud asli kami para
vampir maka dia harus dimusnahkan atau dihisap darahnya hingga tak bernyawa.”
Jelas Vichan.
“Tunggu!”
teriak Kai.
“Biarkan
saja, lagian nggak ada untungnya bagi dia.” Lanjut Kai.
“Tapi
Kai.....!!” teriak Zitao.
“Sudahlah,
kalau begitu ayo kita cepat pergi.” Lerai Vichan.
“Satu
lagi, kamu, namamu Fleur kan? Tolong rahasiakan ini.” Lanjut Vichan.
“Awas
saja kalo sampai bocor, mati kau!!” Bentak Zitao kesal.
“Ya sudah
ayo.” Ajak Kai. Mereka bertiga pun langsung berubah menjadi kelelawar dan
terbang melewati jendela kelas yang terbuka.
Setelah
kejadian pada malam itu hari – hari masih berjalan normal. Sampai pada suatu
saat, ketika pelajaran olahraga di dalam gedung olahraga, terlihat Kai yang
hanya duduk terdiam dan berwajah sangat pucat. Fleur yang khawatir tapi juga
takut pada Kai memberanikan diri dan mencoba mendekati Kai.
“Kau tak
apa?” Tanya Fleur.
“Tak
apa, pergilah, jangan dekati aku.” Jawab Kai ketus.
Fleur
yang merasa tersinggung bergegas meninggalkan Kai.
“BRRUUKK!!”
Terdengar ada benda yang jatuh dari belakang Fleur. Ketika Fleur menoleh ke
belakang, dia mendapati Kai yang telah tersungkur di lantai. Fleur bergegas
menghampiri Kai lalu memanggil Zitao dan
Vichan. Kai pun dibawa ke ruang kesehatan oleh kedua temannya itu.
Tak lama kemudian Kai telah sadar.
“Kai apa
kau sudah merasa baikan?” Tanya Vichan.
“Hmm,
lumayan.” Jawab Kai singkat.
“Mungkin
gara – gara kamu tak kuat di dunia manusia jadi keadaanmu begini. Sebaiknya
kita kembali saja ke dunia vampir.” Ucap Vichan.
“Hah?
Tapi kan ujian kita di dunia manusia belum selesai.” Ucap Zitao.
“Tapi
mau gimana lagi? Keadaan udah nggak memungkinkan.” Ucap Vichan.
“Belum
pasti Kai nggak kuat, tapi kan bisa aja dia nggak minum darah belakangan ini.” Ucap
Zitao.
“Apa itu
benar Kai?” Tanya Vichan.
“Yup,
apa yang Zitao bilang itu benar.” Jawab Kai singkat.
“Tuh
kan, ini semua gara – gara ulahnya sendiri. Masa kita ikut kena? Aku pokoknya
nggak mau ngulang ujian dari tahap pertama. Kai sendiri, padahal ada Fleur yang
paling deket malah nggak mau minum darahnya.” Ucap Zitao kesal.
“Hei!! Jaga
ucapanmu, walau begitu kita itu teman, Zitao.” Bentak Vichan.
“Nggak
apa, memang itu kenyataannya. Bukannya aku nggak mau darah Fleur, tapi aku nggak
sanggup minum darahnya.” Jelas Kai.
“Apa??!!
Nggak sanggup?? Jangan bilang kamu suka dia Kai?” Tanya Zitao kaget.
Kai pun
hanya tersenyum pertanda apa yang Zitao katakan memang benar.
“Apa kau
gila hah?!!” Tanya Zitao dengan marah.
“Kai,
apa kau lupa? Jika manusia dan vampir tak ditakdirkan untuk bersama.” Ucap
Vichan.
“Aku
ingat kok, tapi ya mau gimana lagi, namanya juga cinta.” Jawab Kai santai.
“Ya
sudah terserah kamu saja, yang penting aku nggak mau tahu kalau sampai Sang
Raja mengetahui hal ini.” Ucap Vichan. Zitao yang kesal hanya terdiam saja
dengan wajah yang cemberut.
Tanpa mereka ketahui di balik pintu
ruang kesehatan Fleur sedang berdiri. Sebenarnya dia hendak menjenguk Kai,
tetapi dia terdiam karena mendengar perdebatan ketiga temannya itu. Fleur
mengetahui semua dari awal percakapan mereka bertiga. Dia juga kaget mendengar
Kai memiliki perasaan padanya. Fleur pun tak jadi menjenguk Kai dan langsung
lari menuju kelas.
Esok harinya sekolah heboh,
terdengar rumor ada guru baru yang tampan dan cool. Guru tersebut menggantikan
guru Bahasa Inggris yang sedang cuti karena mengalami kecelakaan hingga harus
dirawat. Tepat pada pagi hari itu kelas Fleur pelajaran Bahasa Inggris. Setelah
bel berbunyi guru tersebut memasuki kelas Fleur.
“Perkenalkan,
nama saya Kris, panggil saja Mr. Kris. Mohon kerjasamanya selama saya mengajar
disini.” Ucap Mr. Kris.
Anehnya
guru itu melihati Fleur dengan sinis sejak beliau memasuki kelas. Juga Kai,
Zitao, dan Vichan sejak Mr. Kris masuk kelas mereka seperti ketakutan dan
menunduk tak berani menatap wajah guru baru itu.
Malam
harinya, ada yang aneh. Tanpa alasan yang pasti Fleur datang ke sekolah. Padahal
tidak ada barang yang ketinggalan atau keperluan lain. Setibanya di sekolah
Fleur mendengar seperti ada yang memanggil dari atas. Dia pun langsung menuju
atap sekolah. Ketika mendekati pintu atap.....
“BANG!!!”
terdengar ada suara ledakan dari atap. Fleur pun langsung berlari dan membuka
pintu atap. Langkahnya terhenti ketika melihat guru barunya, Mr. Kris berubah
menjadi vampir seperti ketiga temannya itu.
“Wah,
mangsa yang ditunggu – tungu datang sendiri rupanya.” Ucap Mr. Kris dengan
sedikit tertawa sinis.
Fleur
juga melihat ada Vichan dan juga Zitao disana yang berwujud vampir. Yang lebih
mengagetkan lagi, Fleur melihat Kai yang sedang tersungkur tak berdaya dengan
berlumuran darah. Fleur langsung berlari mendekati Kai dan mencoba menolong Kai
untuk berdiri.
“Bodoh....
uhuk,.... ja ... jangan dekati aku.....” Ucap Kai sambil terbatuk – batuk.
“Kamu
yang bodoh, udah tahu sakit tapi masih sok - sok-an.” Ucap Fleur yang kesal
juga khawatir pada Kai.
“Kalian
juga, udah tahu temennya lagi sakit malah diem aja berdiri disana.” Ejek Fleur
pada Zitao dan Vichan.
“Sudahlah.......
mereka sekarang bukan temanku lagi....” Ucap Kai sambil tertawa semu.
Fleur
yang kebingungan dengan keadaan pada saat itu tetap memegangi tangan Kai agar
ia tak terjatuh.
“Mangsa
sudah di depan mata, apa yang kau tunggu Kai?!” bentak Mr. Kris.
“A....
aku..... nggak akan.... minum darah.... Fleur...” Ucap Kai terbata – bata.
“Dasar
vampir BODOH!!!! Hanya karena cinta kau menjadi lemah Kai??!!!” Bentak Mr. Kris
yang semakin geram.
“Maafkan
aku....... Sang Raja, tapi... ini jalan... yang kupilih.....” Jawab Kai.
“Baiklah,
jika itu maumu. Mungkin dengan aku membunuh gadis itu kau bisa sadar.” Ucap Mr.
Kris.
“Tunggu,
tapi.....” ucap Zitao yang belum selesai tetapi dihentikan oleh Vichan.
“Sudahlah,
perbuatan Kai sudah keterlaluan, sampai
sampai Sang Raja turun tangan.” Ucap Vichan.
“Tapi
Vichan..... Kai teman kita..... padahal kau sendiri yang selalu bilang kita
berteman kan?” Ucap Zitao.
“Iya aku
tahu, tapi kita nggak bisa berbuat apa – apa.” Ucap Vichan pasrah.
“Apa? Bukannya
kamu selalu menemukan jalan keluar walau caramu itu gila? Tapi dimana
semangatmu Vichan? Mengapa kau jadi begini?” Tanya Zitao yang bertubi – tubi.
“Sudahlah,
cobalah untuk lebih dewasa Zitao, hadapi kenyataan di depanmu.” Ucap Vichan
sambil berpaling membelakangi Zitao. Zitao hanya bernafas panjang dan semakin
kalut. Mereka berdua hanya bisa terdiam melihat teman seperjuangan mereka
tersiksa.
Mr. Kris atau yang aslinya adalah
Sang Raja Vampir menyerang Fleur, tetapi terhalangi oleh badan Kai yang
langsung melindunginya.
“Dasar
vampir bodoh!! Kau mati gara – gara cintamu yang bodoh itu!!!” Teriak Sang Raja
pada Kai, lalu berubah menjadi kelelawar dan kemudian pergi. Vichan tanpa
menoleh sedikitpun langsung pergi meninggalkan Kai mengikuti Sang Raja,
sementara Zitao terlihat berat hati meninggalkan sahabatnya itu, terlihat
sekali raut wajah sedihnya itu, lalu dia pergi mengikuti Sang Raja dan Vichan
yang telah pergi lebih dulu kembali ke dunia vampir.
Kai yang semakin sekarat terbaring
di pangkuan Fleur. Fleur tak bisa berkata apa – apa dan hanya mengangisi
keadaan Kai. Kai menyentuh pipi Fleur dengan lembut.
“Kenapa?
Kenapa kamu nggak minum aja darahku, Kai?” Tanya Fleur sambil menangis. Kai pun
tersenyum.
“Nggak
apa, aku Cuma nggak bisa menyakiti gadis yang aku cintai.” Jawab Kai. Tentu
saja Fleur semakin sedih mendengar perkataan Kai.
“Selamat
tinggal, aku bahagia meninggal di pangkuanmu, Fleur.” Ucap Kai sambil tersenyum
tulus pada Fleur, baru kali ini Fleur melihat ekspresi itu dari wajah Kai, yang
selama ini tak pernah tersenyum sedikit pun. Kai langsung menutup mata untuk
selamanya dan berubah menjadi debu yang kemudian tertiup angin. Fleur hanya
bisa menangisi kepergian Kai.
Esok harinya, sekolah kembali
seperti keadaan semula. Para siswa dan para guru lupa tentang Kai, Zitao,
Vichan, dan juga Mr. Kris. Tetapi hanya Fleur saja yang masih mengingat dengan
jelas. Dia bersyukur Kai dapat hidup walau dalam ingatannya. Sema yang terjadi
bagaikan sebuah mimpi yang indah juga menyakitkan.
Saat di tengah pelajaran, berhembus
angin yang begitu kencang yang masuk melewati jendela. Angin itu membawa
selembar kertas yang tepat mendarat di meja Fleur. Terdapat tulisan pada kertas
itu......
“Terimakasih
Walau
hanya sebentar
Kau
buat hidupku berarti
Terimakasih
telah menjadi “bunga” bagiku
Fleur.......”
Fleur yakin surat itu pasti dari
Kai. Ternyata apa yang telah terjadi bukan hanya sekedar mimpi, itu memang
kenyataan. Fleur adalah bunga bagi Kai, bunga untuk sang vampir. Karena “Fleur”
dilahirkan untuk menjadi bunga, karena Fleur dalam bahasa Perancis adalah
bunga, yang ditakdirkan untuk seorang Vampir, yaitu Kai.
-------END-------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar