Jumat, 25 Juli 2014

Lirik Lagu "Infinite - Be Back"

Infinite - Be Back



Hangeul
Can you save me
Can you save me

기억해 줘 네 랍 속에
기억해 줘 네 지갑 속에
내가 있던 혼적들을
하나도 빠짐없이 새겨 줘
추억해 줘 그 사진 속에
남아 있던 그 공간 속에
내 향이 다
내 숨결 다
사라지지 않게

*발 날 지나쳐 봄날 처럼
바람처럼 놓지마
Can you save
Can you save me
그래 날 스쳐 지난 향기 처럼
수많은 날들 말고
Can you save
Can you save me

Save me
Save me

**돌아와 줘
I want you back back back back back
Back back back back back
너와 내 기억
날 시간에 말겨두지 마
돌아와 줘
I want you back back back back back
Back back back back back
기다릴게
나 여기 남겨진 채 돌아선 채

I say save me
Save

Can you save me
잊을범한 기억들을
하나 둘 씩 뒤돌려
겨절이 지나, 겨절을 맞아
널 다시 내 품에

Repeat *

시간에 말기지마
날 추억하려 하지 마
제발 (Save) 제발 (Save) 제발 (Save)
하나도 지우지는 마

Repeat **

Rom
Can you save me
Gieoghae jweo ne seorab soge
Gieoghae jweo ne jigab soge
Naega itdeon honjeogdeureul
Hanado bbajimeobsi saegyeo jweo
Chueoghae jweo geu sajin soge
Nama itdeon  geu gonggan soge
Nae hyanggi da
Nae sumgyeol da
Sarajiji anhge

*Jebal nal jinachyeo on bomnalcheoreom
Baramcheoreom nohji ma
Can you save 
Can you save me
Geurae nal seuchyeo jinan hyanggicheoreom
Sumanheun naldeul malgo
Can you save
Can you save me

Save me
Save me

**Dorawa jweo
I want you back back back back back
Back back back back back
Neowa nae gieog
Nal sigane malgyeoduji ma
Dorawa jweo
I want you back back back back back
Back back back back back
Gidarilge
Na yeogi namgyeojin chae doraseon chae
I say save me

Save

Can you save me
Ijeul beomhan gieogdeureul
Hana dul ssig dwidollyeo
Gyeojeori jina, gyeojeoreul maja
Neol dasi nae pume

Repeat *

Sigane malgijima
Nal chueogharyeo haji ma
Jebal (Save) jebal (Save) jebal (Save)
Hanado jiujineun ma

Repeat **

Sabtu, 12 Juli 2014

FF "Sprig Of Flower For All Time"


Sprig of Flower For All Time
It’s has been a long time I didn’t upload my FF, I'm sorry to be so late because there are many reason especially because I had a final test in school. And after more than one month I upload the next part FF of “Sprig of Flower For A Human”. This is the last part, thank you for you which always read my FF. And I will be back soon with the new FF, please wait for it. And this is it, “Sprig of Flower For All Time”, Hope you like it! :3
Title                 : Sprig of Flower For All Time
Genre               : Romantic, a little bit sad, many more
Main Cast        : - You as the girl named Fleur
-          SNSD Yuri as Yuri
-          SNSD Jessica as Jessica
-          SNSD Tiffany as Tiffany
Lenght             : One shoot
Author             : 정래림 / Lana Present/ Farda Nur M.R.






“Kalian bertiga, kutugaskan menghancurkan kehidupan Kai dan apapun yang dicintainya. Terutama gadis yang bernama Fleur itu!” Perintah Sang Raja Vampir, Kris.
“Baik Sang Raja.....”

            Di dunia manusia pada malam hari, di atap sebuah gedung yang sangat tinggi muncul lingkaran yang bercahaya sangat terang dan dari cahaya itu muncul 3 orang perempuan.





“Jadi ini ya dunia manusia...” Ucap Jessica lirih.
“Lebih buruk dari yang kubayangkan.” Ucap Yuri ketus.
“Nggak buruk kok, ternyata manusia itu nggak kalah tampan sama vampir. Jadi pingin bawa pulang deh...” Ucap Tiffany centil.
“Sudahlah, itu nggak penting. Ayo pergi.” Ucap Yuri yang lalu menghilang dan meninggalkan asap.
“Ayo ikuti Yuri.....” Ajak Jesica yang lalu menghilang.
“Iiiih biasa aja kali.” Ucap Tiffany sebal lalu menghilang mengikuti Yuri dan Jessica.
Sementara itu di perpustakaan kota....
“Tuan Xiu, ini kopi barista yang Anda minta.” Ucap Sang Kakek sambil membawa secangkir kopi barista dengan nampan.
“Ah ya makasih, taruh saja di meja.” Ucap Xiu yang masih sibuk membereskan mejanya.
“Baik Tuan.” Jawab Sang Kakek yan lalu meletakkan cangkir kopi itu di meja Xiu.
“Ahh..!!” teriak Xiu yang tak sengaja menyenggol cangkir kopi itu sehingga jatuh dan pecah.
“Anda baik – baik saja Tuan?” Tanya Sang Kakek khawatir.
“Ah ya, hanya sedikit shock aja.” Jawab Xiu.
“Biar Saya bersihkan, Tuan lanjutkan saja bersih – bersihnya.” Ucap Sang Kakek.
“Nggak usah biar aku aja.” Jawab Xiu yang langsung membersekan pecahan cangkir tadi.
“Aduh..!!” Teriak Xiu, tak sengaja pecahan cangkir tadi melukai jarinya.
“Tuan tidak apa – apa? Sudahlah biarkan Saya saja yang membersekan.” Ucap Sang Kakek.
“Sudah Kek, hanya luka kecil biarkan aku saja yang membereskan.” Jawab Xiu. Kemudian Xiu termenung sejenak seperti sedang memikirkan sesuatu.
“Ada apa Tuan?” tanya Sang Kakek.
“Ah nggak, perasaanku tidak enak.” Jawab Xiu, ”Ini........... sepertinya ada vampir lain yang datang ke dunia manusia.” Lanjutnya.

            Esok paginya di gerbang kampus.......
“Pagi Fleur..!!!!” Sapa Sehun dengan sangat bersemangat.
“Oh hai.” Jawab Fleur singkat. Sehun yang sok akrab dan sekaligus modus merangkul pundak Fleur dan berjalan bersamanya. Tanpa disadari Kai ada di belakang mereka berdua sejak Sehun memangil Fleur. Sehun yang merasa aneh mencoba menoleh ke belakang dan dia mendapati Kai yang sedang menatapnya dengan tajam.
“Uwwo..?! K..Kai..?” Ucap Sehun kaget yang dibalas senyum evil smirk dari Kai.
“Ah anu.... ini lho... ada semut di pundak Fleur hehe....” Ucap Sehun yang terbata – bata.
“Anu... aku duluan ya Fleur...” Pamit Sehun yang langsung lari ketakutan menuju kelas.
“Apa maksudnya? Kayak orang mau dibunuh aja kabur gitu.” Ucap Fleur heran. Kai tanpa berkata apapun langsung menyusul Fleur .
“Lho Kai?” Tanya Fleur.
“Hmm.” Jawab Kai singkat. Lalu Kai dan Fleur berjalan menuju kelas bersama. Sesampainya di kelas Kai mendapati Sehun yang duduk di bangkunya dan hanya menunduk ketakutan. Anehnya Kai tidak duduk di bangku yang biasanya, yaitu di depan Sehun, tetapi dia pindah bangku tepat di belakang Sehun.
“Aduh.., mati aku. Jangan – jangan Kai punya rencana bakal bunuh aku dari belakang nih.” Gumam Sehun dalam hati. “Ya Tuhan, aku mohon lindungi aku.... aku masih pingin minum Bubble Tea....” Lanjutnya.
“Kai? Kok pindah ke belakang?” Tanya Fleur heran.
“Nggak apa, aku males aja sama mata kuliah pagi ini.” Jawab Kai singkat.
Pelajaran pun dimulai dan Sehun tambah tegang dibanding tadi pagi hingga mengeluarkan keringat dingin.tiba – tiba saja Kai menepuk pundak Sehun yang tentu saja membuat Sehun kaget bukan main.
“WUUAAAHH...!!!! ampun Kai, jangan bunuh aku, aku masih pingin minum Bubble Tea...!!!” teriak Sehun yang sontak membuat seisi kelas tertawa.
“Sehun, kenapa kamu ini? Ini sedang pelajaran.” Tegur Bu BoA.
“Ah maaf Bu.” Sesal Sehun.
“Kai juga, ada apa sebenarnya?” Tanya Bu BoA.
“Tidak ada apa – apa Bu, Saya hanya ingin menyuruh Sehun geser karena papan tulisnya tertutupi.” Jawab Kai logis.
“Ya sudah. Kita kembali ke pelajaran.” Ucap Bu BoA.
“Bagus kalau sadar. Sekali lagi aku lihat kamu berani nggodain Fleur. Mati kau!” Kai berbisik mengancam Sehun. Sehun pun hanya mengangguk mengiyakan perkataan Kai.

            Saat istirahat Sehun langsung lari keluar kelas. Seperti biasa, Sehun menuju ke kelas Luhan dan Suho. Selain karena Sehun ingin ke kelas Suho dan Luhan, dia langsung berlari karena takut pada Kai. Tingkah Sehun yang tidak biasa itu membuat Fleur heran dan membuat Kai tersenyum evil smirk.
“Ada apa sih antara kamu dan Sehun?” Tanya Fleur heran.
“Nggak ada apa – apa.” Jawab Kai singkat.
“Terus kenapa Sehun ketakutan banget sama kamu?” Tanya Fleur.
“Nggak tahu.” Jawab Kai singkat.
“Hmm ya udah ayo ke kantin.” Ajak Fleur. Tanpa berkata apapun Kai langsung menggandeng tangan Fleur dan pergi ke kantin bersama.

            Sementara itu saat Sehun menusul Luhan dan Suho ternyata pelajaran mereka belum selesai. Sama seperti akhir – akhir ini, Sehun menunggu kedua temannya itu dengan menempel pada pintu kelas yang terbuka dengan bibir cemberut.
“Kamu yang di pintu, nggak ada bosennya apa nempel di situ setiap hari?” tegur Pak Kangta, dosen Luhan dan Suho.
“Yaelah Pak, kan Saya disini nggak merugikan Bapak.” Jawab Sehun.
“Siapa bilang kamu nggak merugikan? Kamu mengganggu pelajaran Saya.” Ucap Pak Kangta.
“Yaaahh Pak, Saya kan nggak berisik.” Ucap Sehun.
“Tapi kamu mengganggu konsentrasi mahasiswa di kelas ini. Sana pergi!” Usir Pak Kangta.
Sehun pun semakin cemberut dan terdiam sejenak, lalu.....
“PAK..!!!!” Teriak Sehun.
“Apa sih? Bikin orang kaget aja.” Jawab Pak Kangta.
“Di wajah Bapak...., itu..... ada.....” Ucap Sehun sambil menunjuk ke arah wajah Pak Kangta.
“Wajah Saya? Ada apa di wajah Saya?” Tanya Pak Kangta yang mulai panik.
“Itu Pak, ya ampun..., itu lo Pak...” Jawab Sehun yang mulai ngotot.
“Iya apa? Jangan buat orang panik.” Ucap Pak Kangta yang semakin panik.
“Di wajah Bapak ada seberkas ketampanan... hehe....” Ucap Sehun dengan tertawa yang membuat orang sebal. Pak Kangta langsung berwajah poker face dan berjalan ke arah Sehun lalu memukul Sehun tepat di kepalanya dengan kamus yang tebalnya nggak main – main.
“Aduh Pak..!!! kan sakit....” keluh Sehun sambil mengusap – usap kepalanya.
“Itu baru sedikit hukuman dari Saya, jangan main - main sama orang yang lebih tua.” Ucap Pak Kangta yang lalu menutup pintu kelas. Sehun pun lalu duduk di lantai bersandar pada pintu kelas Luhan dan Suho dengan memanyunkan bibirnya. Tiba – tiba pintu kelas terbuka yang tentu saja membuat Sehun jatuh tertidur. Dan yang membuka pintu saat itu adalah Pak Kangta.
“Uwooo..!!” Ucap Sehun kaget.
“Eh Bapak cakep, hehe.....” Lanjut Sehun saat melihat Pak Kangta. Sehun pun langsung beranjak dan membersihkan debu pada lantai yang akan dilewati Pak Kangta dengan tangannya dan meniupnya.
“Silahkan bapak cakep.... hehe....” Ucap Sehun sambil mempersilahkan Pak Kangta lewat. Pak Kangta menatap sinis Sehun lalu melewati Sehun begitu saja. Setelah Pak Kangta lewat Sehun langsung berdiri.
“Haduh, emank orang tua zaman sekarang, susah banget dirayunya.” Keluh Sehun.
“Sehunnie...” Sapa Luhan yang sedang menghampiri Sehun bersama Suho.
“Ah, lama banget sih. Kan Thehun cape nunggu na....” Keluh Sehun dengan mengimut – imutkan suara sambil memanyunkan bibirnya.
“Maaf, tahu sendiri kan Pak Kangta orangnya gimana.” Jawab Luhan.
“Hitung – hitung latihan sabar.” Lanjut Suho.
“Tahu ah, sekarang ayo ke kantin. My Baby Bubble Tea udah panggil – paggil nih dari tadi.” Ucap Sehun.
“Segitu sukanya apa ya sama Bubble Tea? Sampe – sampe di panggil Baby.” Ucap Luhan.
“Haha biarin aja, semenjak patah hati Sehun kan pacaran sama Bubble Tea.” Ucap Suho.
“Haha bener juga tuh.” Sahut Luhan.
“Aduh, jangan bikin Thehun tambah bete deh.” Ucap Sehun.
“Haha iya – iya, aku traktir deh.” Ucap Suho.
“Beneran?” Tanya Sehun.
“Iya, sebagai permohonan maaf.” Jawab Suho.
“Yehet, gitu donk... Sehun tunggu di kantin ya.” Ucap Sehun.
“Lho emanknya kita kesana nggak bareng?” Tanya Luhan yang belum sempat terjawab karena ditingal Sehun lari duluan ke kantin.
“Aigooo, tuh anak kebangetan ya.” Ucap Luhan yang dibalas senyum dari Suho. Lalu mereka berdua pun menyusul Sehun ke kantin.

            Sesampainya di kantin Sehun langsung memesan ini dan itu sesukanya. Karena dia beranggapan ‘Selagi ada yang traktir pesan aja sesuka hati’.
“Bu, Bubble Tea yang rasa coklat pesen 3, chicken 3 paket, sama burgernya 3. Hmmmm sama apa lgi ya?” Ucap Sehun
“Udah itu aja.” Lanjut Sehun lalu Luhan dan Suho menghampiri Sehun.
“Apa? Banyak amat. Kamu pesen buat kita bertiga?” Tanya Suho.
“Hm? Ya nggaklah, kalian pesen aja sendiri. Yang barusan itu buat aku semua.” Jawab Sehun.
“Oh ya Bu, yang bayar Abang yang cakep ini nih.” Ucap Sehun sambil memegang pundak Suho.
“Ya udah, aku duduk duluan ya.” Lanjut Sehun lalu pergi mencari tempat duduk sambil membawa semua pesannannya.
“Ya ampun.... dia itu dicuekin kasihan tapi dikasihani ngelunjak.” Keluh Suho.
“Haha yang sabar.” Ucap Luhan yang dibalas nafas panjang dari Suho.
“Ya udah cepet bayar tuh terus susulin Sehun.” Ajak Luhan.
“Iya.” Jawab Suho. Mereka berdua lalu menyusul Sehun.

            Sehun yang pada saat itu asik dengan makanannya tiba – tiba melihat Fleur yang kebetulan sedang makan di kantin juga dan melambai ke arahnya. Tentu aja Sehun membalas lambaian tangan dari Fleur sambil snyam – senyum sendiri.
“Kai.” Panggil Fleur.
“Hm, Kai? Perasaan namaku Sehun deh.....” Gumam Sehun. Tanpa dia sadari tiba – tiba Kai muncul dari belakangnya dan menghampiri Fleur.
“OMG..!!! gawat nih......” Gumam Sehun begitu mengetahui bahwa lambaian tangan dari Fleur aalah untuk Kai, ditambah lagi Kai tahu waktu Sehun membalas lambaian tangan Fleur.
“Aduh...., malunya sih nggak apa – apa. Tapi kalo udah ketahuan sama Kai... goodbye My Baby Bubble Tea.... hiks..hiks....” Gumam Sehun dalam hati.
Ketika Sehun melihat ke arah Fleur lagi, ternyata Kai dari tadi melihati Sehun dengan tatapan sinis. Sehun langsung memalingkan pandangannya. Sehun tegang dan berhenti makan.
“Ada apa? Kok wajahmu tegang?” Tanya Suho.
“Iya nih, malah makannya nggak dilanjutin lagi.” Tambah Luhan.
Sehun hanya terdiam, seperti sedang memikirkan sesuatu yang begitu penting.
“Hei, Sehun..” Panggil Suho tetapi tetap tidak direspon Sehun.
“Sehunnie..!!” panggil Luhan lebih keras yang langsung membuyarkan lamunan Sehun.
“Ah?!” Ucap Sehun kaget,”Apaan sih bikin orang kaget aja?” Lanjutnya.
“Kamu tuh yang kenapa, malah bengong. Habisin tuh makananmu, udah dibeliin masak mau dibuang?” Ucap Luhan.
“Iya... Iya.....” Jawab Sehun,”Kayak mamaku aja, cerewet banget sih....” Lanjut Sehun.
“Apa? Coba ulangi kamu tadi nomong apa?” Tanya Luhan setelah mendengar perkataan Sehun.
“Nggak, Sehun nggak ngomong apa – apa.” Jawab Sehun.
“Jangan bohong, aku denger tahu. Aku kan cerewet demi kamu juga, salah sendiri pesen makan banyak amat. Giliran udah kenyang mau dibuang aja gitu? Boros amat sih. Itu namanya kamu nggak menghargai Suho yang udah beliin semua itu. Nggak malu apa?” Ucap Luhan panjang lebar. Sehun pun hanya menghela nafas panjang dan Suho menertawakan tingkah kedua temannya itu.

           Tak lama kemudian kantin menjadi heboh. Para mahasiswa ribut seakan – akan ada orang penting datang. Suho, Luhan, dan Sehun yang ingin tahu pun mencoba melihat siapakah yang datang. Ketika terlihat ternyata ada 3 orang mahasisiwi dengan kecantikan yang seperti bidadari.




“Huwaaa.... cewek – cewek bening.....” Ucap Sehun kagum.
“Iya nih, perasaan di kampus ini aku nggak pernah lihat mahasiswi secantik itu.” Lanjut Suho.
“Mungkin mereka cantik, tapi hatinya belum tentu kan?” Ucap Luhan.
“Aduh... nggak usah sok suci deh, bilang aja situ juga naksir.” Sahut Sehun.
“Kan aku cuma ngingetin, terserah kalo nggak mau didenger, lagian kalo ucapanku bener kan yang rugi juga kalian.” Ucap Luhan.
“Iya juga sih, omongan Luhan ada benernya.” Ucap Suho.
“Tuh kan, emank Sehun aja nih yang bodonya minta ampun.” Sahut Luhan.
“Au ah, terserah mau ngomong apa.” Ucap Sehun yang sama sekali tak melihat pada Luhan dan fokus pada ketiga mahasiswa yang semakin mendekat ke arahnya.
“Kalo ngomong itu liat orang yang diajak ngomong donk, nggak sopan banget sih.” Ucap Luhan yang mulai sebal dengan Sehun.
“Wah lewat sini tuh.....” Ucap Sehun ketika ketiga mahasiswa itu menghampirinya.
“Cewek....” Rayu Sehun, tetapi malangnya ketiga mahasiswa itu tidak datang padanya dan terus berjalan melewati Sehun dkk.
“Haha, rasain tuh, salahnya jangan nyuekin orang kalo nggak mau dicuekin.” Ucap Luhan puas.
“Iya cowok cakep.... :3” Jawab Tiffany dengan senyuman cantiknya.
“Huwaaaa...... salamku di bales, hahaha. Tuh liat tuh, haha....” Ucap Sehun dengan sangat bahagia dan mengejek Luhan.

            Ketiga mahasiswi itu berhenti tepat di samping meja Kai dan Fleur.
“Oooh jadi ini yang namanya Kai. Kirain orangnya gimana sampai – sampai kita bertiga yang disuruh turun tangan. Sampah kayak gini mah dibuang aja jauh – jauh.” Ejek Yuri pada Kai. Fleur sempat menoleh pada Yuri tapi dia kembali menatap Kai.
“Siapa?” Tanya Fleur pada Kai yang hanya dibalas Kai dengan mengangkat pundaknya.
“Heh, jangan pura – pura bego deh. Bisu apa yah?” Ejek Yuri lagi.
“Maaf, bisa lebih sopan sedikit nggak?” Sahut Fleur.
“Nggak usah ikut campur! Ini bukan urusanmu..!!” Bentak Yuri pada Fleur. Tanpa berkata apapun Kai langsung menarik tangan Fleur dan pergi.
“Lho Kai mau kemana? Kan orang ini masih ngobrol sama kita.” Ucap Fleur.
“Hah? Itu orang? Kirain setan lagi kalap.” Ejek Kai santai denan tersenyum sinis lalu pergi bersama Fleur.
“Huh, berani banget mantan vampir belagu itu. Lihat aja, hidupmu bakal berantakan.” Ucap Yuri.
“Mangkannya jangan suka ngehakimi orang kalo nggak mau dihakimi, belagu sih....” Ucap Tiffany.
“Apa? Bisa diulangi?” Tanya Yuri.
“Haduh.... Kan capek ngulang – ngulang terus, Yuri nggak denger apa ya?” Ucap Tiffany dengan kepolosannya.
“Oh maaf, Yuri denger kok tapi cuma mau mastiin aja.” Ucap Yuri dengan menahan emosinya.
“Hm ok, Tiffany ulang ya, mangkannya jangan suka ngehakimi orang kalo nggak mau dihakimi. Udah kan?” Jelas Tiffany.
“Oh makasih Tiffany yang cantik.” Ucap Yuri.
“Waahh Yuri muji aku cantik. Iya sama – sama Yuri...” Balas Tiffany dengan senang. Yuri tersenyum sekali lalu pegi dengan menabrakkan pundaknya ke pundak Tiffany sehingga Tiffany berputar 180°.
“Omo.?!” Ucap Tiffany kaget.
“Yuri....!!!! aku pikir kamu bakalan jadi baik....!!” Teriak Tiffany.
“Sudah jangan bikin malu teriak – teriak gitu, ayo ikuti Yuri.” Ucap Jessica lirih lalu mengikuti Yuri.
“Iiiihhh, sebel deh.” Rengek Tiffany lalu mengikuti Yuri dan Jessica.

             Yuri tetap berjalan menuju ruang para dosen dengan diikuti Jessica dan Tiffany.
“Yuri, kita mau kemana?” Tanya Jessica lirih.
“Iya nih, capek tahu. Nanti kalo kaki Tiffany pegel – pegel gimana?” Tambah Tiffany.
“Diem! Jangan buat aku tambah pusing.” Bentak Yuri.
“Kalian, hipnotis semua dosen ataupun karyawan di kampus ini. Buat mereka semua mematuhi apapun yang kita katakan.” Perintah Yuri.
“Baik...” Jawab Jessica lirih.
“Buat apa? Bikin capek aja sih.” Ucap Tiffany.
“Kalo aku bilang kerjain ya kerjain! Ini nih yang paling aku benci kao ditugasin sama kamu!!” bentak Yuri pada Tiffany.
“Maaf......” Sesal Tiffany.
“Ya udah cepetan sana!” Perintah Yuri.
“Iya iya.” Jawab Tiffany. Lalu mereka bertiga segera menghipnotis para dosen dan karyawan kampus.
“Kalian semua, aku perintahkan untuk mengadakan Prom Night tepat besok malam. Entah bagaimana caranya, jika tidak, kami bangsa vampir akan menghisap darah kalian semua!!” Perintah Yuri pada para dosen dan karyawan  yang telah dihipnotis.
“Baik....” Jawab para karyawan dan dosen yang telah terhipnotis. Setelah menyelesaikan urusnanya Yuri, Tiffany, dan Jessica segera keluar dari ruangan para dosen.
“Yuri.... apa yang kau rencanakan....?” Tanya Jessica lirih.
“Besok saat Prom Night kita hipnotis seluruh mahasiswa yang datang, kita pengaruhi mereka untuk melenyapkan Kai, bersama gadis yang menyebalkan itu.” Jelas Yuri.
“Bagaimana caranya.....?” Tanya Jessica lagi.
“Kita mengisi acara saat Prom Night, dan saat itu juga kita hipnotis mereka.” Jawab Yuri.
“Waaahh... Yuri pintar ya.” Puji Tiffany.
“Biasa aja kali, kamu aja yang bego.” Ucap Yuri.
“Tuh kan, Yuri kenapa sih? Padahal aku udah baik – baikin tapi marah mulu, coba kalo sama Jessica biasa – biasa aja.” Protes Tiffany.
Tanpa mereka bertiga sadari, sejak mereka di kanntin telah dibuntuti oleh 4 ekor kelelawar. Kelelawar itu lalu pergi dan menuju ke perpustakaan kota, masuk melalui jendela yang terbuka dan berubah menjadi vampir.
“Bagaimana?” Tanya Xiu.
“Ketiga vampir utusan Kris menghipnotis seluruh dosen dan karyawan kampus untuk mengadakan Prom Night tepat besok malam, saat semua mahasiswa berkumpul ketiga vampir itu akan menghipnotis dan memerintahkan mereka untuk menghabisi Kai juga gadis yang selalu bersama Kai.” Jelas salah satu vampir tersebut.
“Begitu ya...?” ucap Xiu yang terdiam sejenak.
“Kalau begitu kalian berempat kutugaskan untuk mematahkan hipnotis ketiga vampir itu, buat para mahasiswa atau siapapun yang datang ke Prom Night tetap di tempat. Juga ajak Kai dan Fleur ke atap kampus agar tetap aman. Akan kuutus Sang kakek mengawasi Kai di atap. Kalian mengerti?” perintah Xiu.
“Maaf, Fleur itu....” Ucap salah satu vampir.
“Ah maaf aku lupa kalau kalian tidak tahu namanya, maksudku gadis yang selalu bersama Kai.” Ucap Xiu.
“Ooh jadi gadis itu ya, baik Tuan Xiu.” Jawab salah satu vampir tersebut.
“Iya, gadis itu bernama Fleur. Baiklah, aku percayakan pada kalian vampir Baekhyun, D.O., Chen, dan Lay.” Ucap Xiu.
 





“Baik Tuan.” Jawab keempat vampir itu kompak.

            Besok malam saat Prom Night berlangsung di halaman sekolah yang seperti di sulap menjadi tempat dimana para pemuda bersaing untuk mendapatkan gelar King dan Queen. Terlihat Fleur mengenakan mini dress berwarna putih yang membuatnya terlihat seperti bidadari yang sedang mencari pangerannya, Kai.
“Duh.... Kai dimana sih?” Gumam Fleur dalam hati.
“Cari siapa?” Ucap seorang laki – laki dari belakang Fleur, dia pun langsung menoleh dan ternyata laki – laki itu adalah Kai.
“Kai..?!” Ucap Fleur yang dibalas senyuman dari Kai.
“Cantik.” Ucap Kai.
“Hmm? Cantik? Siapa?” Tanya Fleur yang hanya dibalas Kai dengan senyuman.
“Lho kok malah senyum? Emanknya ada yang lucu?” Tanya Fleur.
“Ada.” Jawab Kai.
“Apa?” tanya Fleur.
“Pacarku.” Jawab Kai.
“Hmmm? Pacarmu? Kan pacarmu aku.” Ucap Fleur yang dibalas dengan anggukan dari Kai.
“Du~uh.... kalo ngomong yang jelas kenapa? Ngomong kok hemat banget sih kayak belanja aja.” Protes Fleur. Kai hanya melihatnya sekali lalu tersenyum kembali. Tiba – tiba ada empat laki – laki tampan yang memakai setean jas menghampiri Kai dan Fleur lalu berlutut.
“Tuan Kai, kami utusan dari Tuan Xiu. Tuan Xiu meminta agar Tuan Kai dan Nona Fleur untuk mengamankan diri ke atap karena Tuan Kai berada dalam bahaya sekarang. Di atap Tuan Kai telah ditunggu Sang Kakek tangan kanan Tuan Xiu.” Jelas D.O..
“Berdirilah.” Ucap Kai.
“Tapi Tuan....” Ucap D.O..
“Aku bilang berdiri ya berdiri.” Ucap Kai lalu keempat vampir itu langsung berdiri dengan sedikit bingung.
“Cepat antar aku.” Perintah Kai.
“Baik Tuan.” Jawab keempat vampir itu kompak. Kai dan Fleur diantar oleh keempat vampir itu menuju atap kampus dan disana Sang Kakek telah menunggu mereka berdua.
“Saya telah menunggu Anda Tuan Kai dan Nona Fleur.” Ucap Sang Kakek.
“Ada apa?” Tanya Kai.
“Utusan Kris sedang mngincar Anda Tuan, jadi kami diperintahkan Tuan Xiu untuk menjaga Anda.”  Jelas Sang Kakek.
“Kenapa bukan Xiu sendiri?” Tanya Kai.
“Maafkan Saya Tuan, untuk masalah itu Saya tidak tahu.” Jawab Sang Kakek. Kai pun langsung memasang wajah marah dan langsung menuju pagar atap.
“Kami pergi dulu.” Pamit Baekhyun pada Sang Kakek.
“Ya, laksanakan tugas kalian.” Ucap Sang Kakek.
“Baik.” Jawab keempat vampir itu kompak lalu menghilang menjadi asap.
Fleur yang mengetahui jika Kai sedang marah pun hanya diam menemaninya. Sang Kakek juga terlihat sedih begitu melihat Kai seperti itu. Tapi Sang Kakek tak bisa melakukan apa – apa dan hanya terdiam menjaga mereka berdua.

            Sementara itu di acara Prom Night terlihat Yuri, Jessica, dan Tiffany yang mengenakan mini dress hitam, bagaikan putri utusan dari neraka. Mereka pun segera tampil di atas panggung dan menghipnotis seluruh mahasiswa yang ada. Tetapi ketika Yuri akan memerintahkan mereka, Yuri dihentikan oleh Baekhyun.
“Maaf, durasi kalian tampil sudah habis, sekarang giliran kami.” Ucap Baekhyun.
“Apa?!” Ucap Yuri kaget karena Baekhyun, D.O., Chen dan Lay tak terkena hipnotis.
“Haduh Non, durasinya habis sekarang giliran kami tampil.” Ucap Chen.
“Cih, ayo kita minggir dulu.” Ajak Yuri pada Jessica dan Tiffany.
“Tapi Yuri....” Ucap Tiffany.
“Sudahlah ayo....” Ucap Jessica. Mereka bertiga pun langsung menuju belakang panggung. Sementara Baekhyun, Chen, D.O., dan Lay menghapus hipnotis para mahasiswa, mereka berempat melindungi para mahasiswa tersebut dengan kekuatan mereka agar tak bisa terhipnotis lagi.
“Yuri.... ini aneh, kok mereka bisa – bisanya masih sadar gitu?” Tanya Tiffany.
“Diem! Ini juga lagi mikir tahu.” Jawab Yuri.
“Maaf....” Sesal Tiffany.
“Mungkin saja mereka bukan manusia.....” Ucap Jessica lirih.
“Hah? Mana mungkin, di dunia manusia ya adanya manusialah.” Ucap Tiffany.
“Eh bego, trus kita itu apa?” Ejek Yuri.
“Vampirlah...., gimana sih Yuri. Masa lupa?” Ucap Yuri.
“Terus kita sekarang dimana?” Tanya Yuri.
“Di dunia manusialah, aduh.... Yuri ini pikun ya.” Jawab Tiffany.
“Apa di dunia manusia cuma ada manusia hah?” Tanya Yuri mulai geram.
“Hahaha ya jelas – jelas cuma ada manusi......” Ucap Tiffany yang lansung berhenti dan memikirkan sesuatu.
“Kenap berhenti? Ayo lanjutin.” Ucap Yuri.
“Iya ya, kita kan vampir tapi di dunia manusia hehe...., maaf Yuri, Tiffany khilaf.” Ucap Tiffany. Yuri pun tersenyum sejenak.
“Mangkannya kalo ngomong itu dipikir dulu..!!” Bentak Yuri.
“Iya iya, kan Tiffany udah minta maaf.....” Sesal Tiffany.
“Sudahlah Yuri, tahan emosimu, sekarang ini ada yang lebih penting........” Ucap Jessica yang dibalas Yuri dengan nafas panjang.
“Oke, sekarang coba kita tes keempat orang itu.” Ajak Yuri. Tiba – tiba terdengar suara sorakan dari para mahasiswa.
“Tunggu Yuri......” Ucap Jessica yang membuat Yuri langsung berhenti.
“Ada apa?” Tanya Yuri.
“Apa Yuri  tidak mendengar suara sorakan barusan?” Tanya Jessica lirih.
“Ya dengarlah.” Jawab Yuri.
“Apa Yuri lupa? Bukankah seharusnya mereka dalam keadaan terhipnotis.....?” Ucap Jessica lirih yang langsung membuat Yuri kesal.
“Cih, jadi mereka benar – benar bukan manusia. Sialan!” Ucap Yuri kesal yang lalu langsung berlari menghampiri keempat vampir utusan Xiu ke atas panggung diikuti Jessica dan Tiffany.
“Hei kalian, berani – beraninya mencampuri urusan kami..!!” Bentak Yuri.
“Wah wah, baru sadar ya Non?” Ucap Chen denga sedikit menghina.
“Jangan main – main..!!” Bentak Yuri lagi.
“Lho? Siapa yang main? Kita lagi tampil kan?” Ucap Lay dengan polosnya.
“Udah deh kamu diem aja, ntar Non yang disana tambah kalap lho.” Ucap Baekhyun pada Lay.
“Kok bisa? Kan aku cuma tanya. Memangnya kalo tanya bisa buatorang kalap ya?” Tanya Lay lagi.
“Hmmmm...., mau dijawab nggak?” Tanya Baekhyun kembali.
“Ya, mau.” Jawab Lay.
“Tapi ada syaratnya.” Ucap Baekhyun.
“Apa syaratnya?” Tanya Lay.
“Berantem dulu yuk.” Jawab Baekhyun.
“Heh kalian berdua, nggak usah pake bisik – bisik segala deh.” Ucap Yuri.
“Kalian bukan manusia kan?!” Tanya Yuri.
“Non sendiri apaan? Setan? Dari tadi kalap mulu.” Ucap Chen.
“Diem ya!! Nggak usah ikut campur.” Ucap Yuri mulai kesal.
“Lho? Kan Non duluan yang nanya, ya Saya jawab.” Ucap Chen.
“Chen.” Panggil Baekhyun.
“Bisa nggak, jangan membuang korek api yang menyala ke dalam minyak tanah?” Tanya Baekhyun.
“Hah? Korek api? Minyak tanah? Mana sih?” Tanya Lay.
“Duh..!! Udahlah Lay kamu diem aja, bikin orang emosi aja.” Ucap Baekhyun.
“Haha yang sabar.” Ucap Chen.
“Kalian jangan bercanda, ini situasi serius tahu!!! Siapa sebenarnya kalian?!!” Teriak Yuri.
“Maaf, biasanya orang kalau mau tanya itu bersikap sopan. Tidak seperti Anda.” Sela D.O..
“Hah? Apa? Nggak salah denger nih? Sopan? Jelas – jelas kalian yang nggak sopan udah lancang ikut campur urusan kami.!!!” Ucap Yuri.
“Baiklah jika begitu, bisa tidak jangan seperti itu? Kita sedang dihadapan para manusia.” Ucap D.O..
“Peduli amat, jadi bener ya kalian itu vampir..?” Tanya Yuri.
“Anda sendiri juga vampir kan?” Ucap D.O..
Seketika itu para mahasiswa langsung heboh dengan pernyataan Yuri dan D.O., Yuri yang merasa terganggu dengan suara itu langsung mengeluarkan kekuatan untuk menyerang para mahasiswa yang ada. Tetapi itu terhalang oleh pelindung yang telah dipasang oleh Lay sebelumnya.
“Apa?!” Ucap Yuri kaget.
“Haha mangkannya Non jangan sombong dulu, tuh buktinya serangannya kagak mempan.” Ejek Chen.
“Ya ampun Chen...., diem napa.” Ucap Baekhyun.
“Bentar, lagi asik nih.. hehe.” Ucap Chen.
“Sudahlah Chen, sekarang seriuslah.” Ucap D.O..
“Aahhh nggak asik nih.” Keluh Chen.
“Haha rasain tuh.” Ejek Baekhyun.
“Apaaan sih? Sirik aja.” Ucap Chen.
“Chen sekarang kita harus serius, nanti main – mainnya.” Ucap D.O..
“Iya sekarang serius. Nanti kalo mau main aku temenin.” Sela Lay.
“Emank gua cowok apaan? Gaya bicaramu kayak om – om tahu gak?” Ucap Chen.
“Sudah hentikan bercandanya, sekarang Lay tetap lindungi para mahasiswa itu, jangan sampai mereka terluka sedikitpun.” Perintah D.O..
“Ok siap.” Jawab Lay yang langsung pergi ke gerumbulan para mahasiswa.
“Baekhyun dan Chen bantu aku menghadapi ketiga vampir ini.” Perintah D.O..
“Siap.” Jawab Baekhyun.
“Ok, tapi aku yang tengah, yang paling berisik dari tadi nih.” Pinta Chen.
“Terserah. Baekhyun kau lawan yang rambutnya hitam itu, yang ini biar aku yang lawan.” Ucap D.O..
“Ok.” Jawab Baekhyun.

“Iiihh masa cowok ngelawan cewek sih?” Protes Tiffany pada Baekhyun.
“Maaf ya, kalo udah masalah gini aku nggak peduli cowok atau cewek.” Jawab Baekhyun.
“Jahat banget sih, padahal cakep.” Ucap Tiffany.

“Anggap saja kau melawan laki – laki, keluarkan seluruh kekuatanmu......” Ucap Jessica pada D.O..
“Baik, jika kau yang minta aku nggak akan sungkan – sungkan.” Jawab D.O..

“Hei Non...” Goda Chen pada Yuri.
“Jangan bercanda!! Hadapi aku sekarang!” Bentak Yuri.
“Haha ok ok, memang Non ini nggak bisa sabar ya.” Ucap Chen.
            Baekhyun, Chen, D.O., Lay berubah menjadi vampir diikuti Yuri, Jessica, dan Tiffany. Mereka berenam memulai pertarungan satu sama lain. Tentu saja kejadian itu membuat para mahasiswa heboh. Banyak mahasiswa yang ingin kabur tetapi terhalangi oleh pelindung ang dipasang oleh Lay. Dan Trio Flower Boy pun ikut larut dalam kehebohan itu.
“Kenapa semua pada takut ya? Kan udah aku pasangi pelindung.” Ucap Lay yang pada saat itu berada di gerombolan mahasiswa yang kebetulan berdekatan dengan Trio Flower Boy.
“Jelas aja kami heboh, kan ini mengancam nyawa.” Jawab Sehun.
“Oh gitu ya.” Ucap Lay.
“Sejak kapan kalian akrab?” Tanya Suho.
“Ah nggak, orang ini cuma numpang tanya kok.” Jawab Sehun.
“Memangnya itu orang ya?” Tanya Luhan.
“Ya oranglah,  jangan ngajak bercana deh.” Ucap Sehun.
“Coba kamu lihat.” Ucap Suho.
“Haduh ngapain sih nganggur banget, dia ini kan manusi.....” Ucap Sehun yang terhenti ketika melihat sosok asli Lay yang sebenarmya adalah vampir.



“Wuuuaaahhh!!!!” Teriak Sehun.
“Lho? Kenapa teriak – teriak?” Tanya Lay polos.
“Pake tanya lagi, ya jelaslah kaget. Secara ada vampir di sebelahku.” Jawab Sehun.
“Kan aku udah disini dari tadi.” Ucap Lay.
“Tahu ah, nggak ngisep darah kan?” Tanya Sehun.
“Kalo ditawari boleh kok hehe....” Ucap Lay.
“Malah ketawa, serem tahu taringnya keliatan noh..!!” Teriak Sehun.
“Haha maaf maaf.” Ucap Lay.
“Udah dibilangin jangan ketawa kok.” Ucap Sehun yang langsung bersembunyi di belakang Suho dan Luhan. Lay pun masih terus tersenyum sambil menunjukan taringnya.
“Maaf jika aku lancang, apakah ini ada hubungannya dengan Kai?” Tanya Suho.
“Kalian mengenal Tuan Muda Kai?” Tanya Lay kembali.
“Tuan Muda? Ya kami mengenal Kai.” Jawab Suho dengan sedikit bingung.
“Iya beliau adalah Tuan Muda kami.” Jawab Lay.
“Lalu ada apa sebenarnya?” Tanya Suho lagi.
“Maaf Saya tidak bisa cerita secara detail, tetapi kami diutus oleh Tuan Muda Xiu, kakak dari Tuan Muda Kai untuk melindunginya. Karena nyawa Tuan Muda Kai dalam bahaya.” Jelas Lay.
“Dalam bahaya? Maksudnya?” Tanya Suho.
“Ketiga vampir perempuan di depan adalah utusan dari Raja Vampir yang ingin menghancurkan Kai.” Jawab Lay.
“Kenapa seperti itu? Apa salah Kai?” Sela Luhan.
“Maaf Saya tidak bisa cerita lebih jauh lagi.” Jawab Lay.
“Terus Kai sekarang dimana?” Tanya Sehun dengan masih bersembunyi di belakang kedua temannya itu.
“Tuan Muda Kai dan Nona Fleur sudah kami amankan di atap dengan dijaga oleh tangan kanan Tuan Muda Xiu.” Jelas Lay.
            Tiba – tiba terdengar sorakan dari para mahasiswa itu yang membuat Trio Flower Boy dan Lay bingung.
“Ada apa sih?” Tanya Sehun.
“Gimana sih kamu ini, lihat tuh di panggung.” Sahut salah satu mahasiswa yang mendengar pertanyaan Sehun. Sehun pun langsung melihat ke arah panggung dan....
“Suho! Luhan! Lli, li, lihat tuh di atas panggung....!!” Teriak Sehun.
“Apaan sih?” Tanya Luhan.
“Udah cepet lihat, buruan.” Jawab Sehun.
“Ada apa?” Tanya Lay.
“Coba lihatlah ke arah panggung.” Jawab Suho.
Ketika mereka melihat ke arah panggung, mereka mendapati Yuri, Jessica, Tiffany yang telah sekarat terbaring di atas panggung. Baekhyun, Chen, dan D.O. juga terlihat kelelahan menghadapi ketiga vampir perempuan itu. Dan juga darah berserakan di atas panggung.
“Ya ampun, tega banget cowok – cowok itu....” Ucap Luhan.
“Hiii ngeri deh lihatnya.” Ucap Sehun.
“Kalo ngeri ya ngak usah dilihatin terus – terusanlah.” Ucap Suho.
“Terserah aku, kan aku kepo.” Ucap Sehun.
“Bagus teman – teman, kalian telah berjuang keras.” Ucap Lay.
“Kok malah seneng sih? Udah tahu ada pertumpahan darah.” Protes Luhan pada Lay.
“Wajar jika aku senang karena ketiga vampir perempuan itu membahayakan nyawa Tuan Muda Kai dan Nona Fleur.” Jawab Lay.
“Hah? Apa? Fleur? Kok Fleur jadi ikut – ikutan sih?” Protes Sehun.
“Tentu saja, karena Nona Fleur sangat berarti bagi Tuan Muda Kai, dan juga Nona Fleurlah yang telah merubah Tuan Muda Kai menjai manusia.” Jelas Lay yang membuat Sehun lalu termenung.
“Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Fleur pasti baik – baik saja, kita percayakan pada mereka.” Ucap Suho sambil memegang pundak Sehun.
            Seketika itu langit menjadi mendung dan terdengar petir yang saling bersahutan dan asap mengepul, dari asap itulah muncul Sang Raja Vampir, Kris.



“Dasar!! Vampir – vampir tak becus..!!!” Teriak Kris yang langsung melenyapkan Yuri, Jessica, dan Tiffany secara tragis.
“Jadi kalian bertiga ya yang berani ikut campur urusanku hah ??!!!!” Teriak Kris pada Baekhyun, Chen, dan D.O. yang pada saat itu sedang duduk tak berdaya setelah melawan ketiga vampir utusannya.
“Jawab!! Apa kalian bisu??!!” Teriak Kris tetapi tetap tak dijawab.
“Dasar!!!” Teriak Kris dengan mengeluarkan serangan kepada Baekhyun, Chen, dan D.O. tetapi ditangkis oleh D.O..
“Hah...hah...., ya..., ka..kami... yang mengalahkan..... utusanmu.....” Jawab D.O. dengan memaksakan diri untuk berdiri.
“Hoo, masih bisa berdiri rupanya. Baiklah, aku tak sudi berlama – lama berbicara dengan kalian. Dimana kalain sembunyikan Kai?” Ucap Kris.
“Tak akan kujawab.” Jawab D.O. tegas.
“Berani sekali kau, sekali lagi kutanya. Dimana kalian sembunyikan Kai?” Ucap Kris.
“Sudah kubilang tak akan ku beritahu kan.” Jawab D.O..
“Hmmm berani membantah ya, rasakan ini!!.” Teriak Kris sambil menyerang D.O., untuk kali ini D.O. sudah kehabisan tenaga dan dia terpental hingga memuntahkan darah yang sangat banyak.
“Hahahaha itu akibatnya jika berani membantahku.” Ucap Kris.
“D.O...!!!!” Teriak Lay yang berada di antara para mahasiswa.
“Bodoh! Kau diamlah.” Ucap D.O. pada Lay.
“Tunggu sebentar aku akan menyembuhkanmu!!” Teriak Lay.
“Sudahlah Lay!! Apa kau lupa tugasmu? Kau harus melindungi mereka semua. Jangan pedulikan aku, ini bentuk pengabdianku untuk Tuan Muda Xiu.” Ucap D.O..
“Tapi.....” Ucap Lay.
“Hooo masih bisa bicara ya...” Ucap Kris yang langsung menyerang D.O. hingga tak bernyawa.
“D.O.!!!!” Teriak Lay.
“Hahaha rasakan itu!!” Teriak Kris.
“Kau..... beraninya kau membunuh teman kami...!!!” Teriak Chen sambil berusaha untuk berdiri.
“Wah masih kuat rupanya, padahal aku tak tertarik dengan yang lemah – lemah, tapi karena kau mengganggu kubunuh saja sekalian.” Ucap Kris yang langsung menyerang Chen hingga keadaannya sama seperti D.O..
“Wah... yang ini lemah sekali, baru sekali serang langsung mati, nggak berguna!!” Ucap Kris.
“Tarik ucapanmu.” Ucap Baekhyun sambil beranjak berdiri.
“Apa? Kau bilang sesuatu?” Ucap Kris.
“Apa kau tuli hah? Kubilang tarik kembali ucapanmu!!!” Teriak Baekhyun.
“Beraninya kau menghinaku tuli hah??!!! Apa kau ingi nasibmu seperti kedua temanmu??!!!” Teriak Kris geram.
“Aku tak peduli.” Jawab Baekhyun.
“Sudah lemah saja belagu!!!” Teriak Kris yang langsung menyerang Baekhyun, tetapi berhasil ditangkis oleh Baekhyun.
“Wah..wah.... masih punya tenaga rupanya.” Ucap Kris dengan menyerang Baekhyun lagi dan Baekhyun berhasil menangkisnya.
“Kubilang tarik kembali ucapanmu.” Ucap Baekhyun.
“Dasar keras kepala!!!” Teriak Kris dengan menyerang Baekhyun untuk yang ketiga kalinya dan Baekhyun tak bisa menangkisnya. Baekhyun terpental dan memuntahkan banyak darah.
“Baekhyun..!!!!”  Teriak Lay.
“Hahaha rasakan itu vampir lemah..!!!” Teriak Kris.
“Baekhyun tunggu sebentar aku akan menyembuhkanmu..!!” Teriak Lay.
“Sudah...... Apa kau lupa kata – kata terakhir dari D.O.? Tetap lakukan tugasmu, kami bertiga seperti ini karena bentuk pengabdian. Kami percaya padamu Lay, tetaplah hidup dan jagalah Tuan Muda Kai.” Ucap Baekhyun dengan tersenyum tipis lalu tak lama setelah itu dia menutup matanya untuk selama – lamanya.
“Baekhyun....., Chen......, D.O........ Kenapa kalian meninggalkanku sendirian....?” Ucap Lay yang sangat terpukul.
“Aku tahu perasaanmu, tetapi ketiga temanmu telah mempercayaimu. Kau pasti bisa, tetaplah hidup dan melakukan apa yang dikatakan temanmu untuk terakhir kalinya tadi.” Ucap Suho dengan memegang pundak Lay.
“Apa aku bisa......?” Tanya Lay yang mulai putus asa.
“Tentu saja kau bisa. Jangan buat ketiga temanmu kecewa, lakukanlah pesan terakhir dari temanmu. Karena hanya ini yang bisa membuat mereka tenang.” Ucap Suho.
“Baiklah, aku akan berusaha.” Ucap Lay.
“Sepertinya ada yang terlewat. Para manusia disini pasti darahnya sangat segar, hahaha...” Ucap Kris.
“Tidak akan kubiarkan kau menyentuh mereka sedikitpun..!!!” Teriak Lay.
“Ooo masih ada vampir yang hidup rupanya. Kau pikir kau bisa menghentikanku hah?!” Ucap Kris yang lalu menyerang keseluruh mahasiswa yang ada tetapi terhalangi oleh pelindung yang dipasang Lay.
“Pelindung? Jadi kau Si Vampir Pelindung dan Penyembuh, Vampir Lay.....” Ucap Kris.
“Iya benar, akulah vampir Lay.” Ucap Lay.
“Hmm tapi aku tak peduli.” Ucap Kris yang lalu menyerang pelindung Lay dengan bertubi – tubi. Lay yang mulai kelelahan karena menahan serangan Kris jatuh berlutut.
“Hah... hah.... sial, dia kuat sekali, tenagaku mulai habis.” Ucap Lay dalam hati. Pelindung yang dipasang oleh Lay pun mulai menghilang.
“Hahaha jadi kau mulai lemah ya? Ternyata benar kelemahan Vampir Pelindung dan Penyembuh tidak bisa menggunakan kekuatannya terus menerus.” Ucap Kris.
“Sial..... aku butuh darah.....” Ucap Lay yang semakin lemah.
“Wuah?? Gimana nih, pelindungnya mulai hilang.” Ucap Sehun khawatir.
“Tenanglah....” Ucap Luhan.
“Maaf, apa kau bilang kau butuh darah?” Tanya Suho pada Lay. Lay pun menoleh pada Suho dan menganggukkan kepalanya.
“Minumlah darahku.” Ucap Suho.
“Wuapa?!! Apa kau gila?” Tanya Sehun kaget.
“Ya, aku gila. Karena hanya dengan cara ini kita bisa selamat.” Ucap Suho. Suho pun langsung merendah agar Lay bisa menghisap darahnya karena Lay tak punya kekuatan untuk berdiri.
“Benarkah...? Tak apa – apa kuhisap darahmu?” Tanya Lay.
“Ya, cepat lakukan.” Ucap Suho.
“Ahh Suho kau ini benar – benar gi....” Ucap Sehun yang belum selesai karena dia kaget melihat Suho dihisap darahnya oleh vampir tepat di hadapannya. Suho terlihat menahan rasa sakit yang bukan main dan Lay terlihat mulai bertenaga kembali, pelindung Lay juga semakin kuat dan tebal.
“Apa kau baik – baik saja?” Tanya Lay.
“Hmmm yah, sedikit pusing.” Ucap Suho.
“Apa kau masih membutuhkan darah?” Tanya Suho.
“Sebenarnya iya, tapi jika kuteruskna kau bisa mati.” Ucap Lay.
“Tak apa, asal mereka bisa selamat.” Ucap Suho.
“Nggak, nggak boleh. Suho harus tetap hidup, hisap saja darahku.” Ucap Luhan.
“Tapi Luhan...” Ucap Suho.
“Udah nggak apa, aku juga kepingin tampil keren.” Ucap Luhan.
“Kau hisaplah darahku.” Perintah Luhan pada Lay.
“Benar tak apa?” Tanya Lay.
“Iya udah cepetan.” Ucap Luhan.
“Baiklah.” Jawab Lay yang langsung menancapkan taringnya pada Luhan dan menghisap darah Luhan.
“Aduh.... nih orang – orang pada gak sayang nyawa apa ya?” Gumam sehun dalam hati.
“Terimakasih banyak, kalian sangat membantuku.” Ucap Lay.
“Tidak juga, ini juga demi para mahasiswa yang lain.” Ucap Suho.
“Luhan kau tak apa?” Tanya Suho pada Luhan.
“Hah.....? Apa........” Ucap Luhan yang semakin tak jelas dan dia pun ambruk.
“Luhan..!!!” Teriak Sehun.
“Ada apa ini? Kenapa Luhan nbisa ambruk?” Tanya Suho.
“Tak apa, dia hanya kekurangan darah dan jatuh pingsan. Karena daya tahan tubuhnya tak sekuat dirimu.” Ucap Lay.
“Oh syukurlah.” Ucap Suho.
“Apa??!!!! Bukannya pelndung ini harusnya sudah melemah...!!!???” Teriak Kris tak percaya.
“Kau salah, para vampir pelindung dan penyembuh mendapat kekuatan dari darah segar manusia, dengan begitu pelindung yang kupasang akan semakin kuat.” Jelas Lay.
“Sialan..!!!!” Teriak Kris.
Seketika itu berhembus angin yang sangat kencang dan Xiu pun muncul.
“Hentikan itu Kris.” Ucap Xiu.
“Ooohh, Sang pahlawan datang rupanya.” Ucap Kris.
“Apa maumu?” Tanya Xiu.
“Mauku? Hmmmm... tak ada, hanya saja aku ingin bersenang – senang.” Jawab Kris.
“Lalu mengapa kau membunuh ketiga utusanku?” Tanya Xiu.
“Karena mereka tak mau memberitahuku keberandaan Kai, itu saja.” Jawab Kris santai.
“Hanya karena itu? Mudah sekali kau menghilangkan nyawa Kris.” Ucap Xiu.
“Tentu saja mudah, dan setelah ini adalah giliran adikmu hahaha.” Ucap Kris.
“Kai tak ada hubungannya dengan semua ini, berhentilah mengincarnya.” Ucap Xiu.
“Tak ada hubungannya? Tentu saja ada, karena dialah keturunan vampir yang mewarisi kekuatan yang tak ada tandingannya. Walaupun dia sekarang adalah manusia, kekuatannya tetap bisa bangkit.” Ucap Kris.
“Berhentilah berharap, apa yang kau inginkan dari Kai?”Ucap Xiu.
“Tidak, aku takkan berhenti. Selagi kekuatan Kai tak bisa bangkit, aku akan memusnahkannya bersamaan dengan kekuatannya itu.” Ucap Kris.
“Sudahlah, lagipula Kai tak akan menggunakan lagi kekuatannya itu. Jadi berhentilah Kris.” Ucap Xiu.
“Tidak, walaupun begitu aku akan tetap memusnahkannya, karena takkan kubiarkan ada yang lebih kuat dariku.” Ucap Kris.
“Terserah padamu sudah, kau takkan bisa menemukan Kai.” Ucap Xiu.
“Oooh jadi Kai memang kau sembunyikan ya? Lumayan punya akal juga.” Ucap Kris.
“Kau pikir aku sebodoh itu apa? Aku bisa menemukan Kai dengan kekuatan telepatiku.” Ucap Kris.
“Hentikan trik palsumu itu.” Ucap Xiu.
“Trik palsu katamu? Hahaha, Kai berada di atap kan? Bersama gadis sialan itu.” Ucap Kris. Xiu yang mendengar perkataan Kris langsung memasang wajah bingung.
“Hahaha ada apa? Apa kau khawatir karena aku mengetahuinya hah? Teang saja aku akn memusnahkan Kai secara perlahan – laha, agar dia merasakan sakitnya.” Ucap Kris yang lasngsung terbang menuju atap kampus.
“Sial.” Ucap Xiu.
“Lay!! Tetap jaga mereka, aku kan ke tempat Kai.” Ucap Xiu.
“Baik Tuan.” Jawab Lay. Xiu pun langsung terbang ke atap menyusul Kris.


          Di atap kampus, terlihat Kai yang sedang bersandar di pagar atap dengan ditemani Fleur. Sang Kakek hanya mengawasi Kai dari jauh tetapi tetap berada di atap. Tiba – tiba saja Kris muncul tepat di belakang Kai dan Fleur. Kris tepat terbang di belakang Kai dan Fleur.
“Lama tak jumpa, Mantan Vampir Kai.” Ucap Kris. Tiba – tiba Xiu pun muncul.
“Hentikan itu Kris.” Ucap Xiu. Kai pun tak menoleh sedikitpun ke arah datangnya suara itu, dia hanya melirik sebentar. Berbeda dengan Fleur, Fleur langsung menoleh ketika mendengar suara dari belakangnya.
“Kai......” Panggil Fleur yang langsung memegang lengan Kai. Kai hanya terdiam tanpa menoleh ke belakang sedikitpun.
“Oooo rupanya Mantan Vampir ini jadi sombong ya....” Ucap Kris. Kai pun tetap tidak menoleh sedikitpun.
“Kai... ada apa sebenarnya? Kenapa dia bersikap seperti itu?” Gumam Xiu dalam hati.
“Heh.... sombong sekali kau.” Ucap Kris.
“Apa maksudmu?” Ucap Kai.
“Hahaha masih nanya juga, apa kurang jelas?” Tanya Kris.
“Bukan kau, yang kumaksud Xiu.” Ucap Kai.
“Apa?!!” Ucap Kris tak terima.
“Maksudku? Apa yang kau katankan Kai?” Tanya Xiu kembali.
“Jangan pura – pura, kenapa kau selalu menghindar? Kenapa bukan kau saja yang ada di posisi Kakek? Apa kau takut kehilangan nyawamu sehingga kau menyuruh orang lain?” Tanya Kai bertubi – tubi. Xiu pun hanya terdiam termenung.
“Kenapa? Kenapa tak menjawab? Apa yang kukatakan semuanya benar?” Tanya Kai lagi.
“Kai, bukan itu maksudku.” Jawab Xiu.
“Lalu apa?” Tanya Kai.
“Itu... aku tak bisa memberitahukannya padamu.”  Jawab Kai.
“Sudahlah, tak usah memnutupinya dariku. Bilang saja kau memang tak memperdulikanku, Xiu.” Ucap Kai. Xiu pun hanya terdiam.
“Hmmm perang saudara rupanya, kesempatan bagus...” Ucap Kris yang langsung mengeluarkan serangan pada Kai.
“Kai awas..!!!!” Teriak Fleur yang langsung melindungi Kai hingga serangan itu mengenai dirinya sendiri. Fleur jatuh tepat di pangkuan Kai dengan berlumuran darah dan langsung tak sadarkan diri. Kai pun hanya tercengang tak bergerak sama sekali.
“Wah sial, malah kena yang cewek.” Ucap Kris.
“Kris..!!! Aa yang kau lakukan?!!” Bentak Xiu.
“Nggak lihat apa? Pake nanya segala.” Ucap Kris.
“Kau...!!!” Teriak Xiu.
Tiba – tiba cuaca menjadi sangat aneh, angin kencang, petir bersahutan, dan hujan deras. Badan Kai terlihat gemetar, seperti ada asap yang keluar dari tubuh Kai, seakan – akan tubuhnya memancarkan panas. Kalung yang selalu dikenakan Kai pecah, perlahan tatoo di lehernya menghilang.
“Tidak, Kai.....” Ucap Xiu yang langsung terbang secepat mungkin menghampiri Kai, tetapi Xiu terpental saat menyentuh Kai.
“Akh...!!” Ucap Xiu yang terpental.
“Hooo jadi ini ya kekuatan yang tak terkalahkan itu, memang di luar dugaanku.” Ucap Kris.
Kai berubah menjadi vampir lagi, bahkan lebih dari saat dia masih vampir biasa. Matanya merah,taringnya muncul kembali, Kai seperti setan dan kehilangan jati dirinya sebagai manusia.
“Tuan Muda Kai, kumohon sadarlah.” Ucap Sang Kakek yang langsung berusaha memasang segel pada Kai. Tetapi sama saja seperti Xiu, Sang Kakek tak kuat dan akhirnya terpental hingga jatuh.
“Ukkhh...” Rintih Sang Kakek.
“Kau..... beraninya kau melukai Fleur....” Ucap Kai sambil mendekat pada Kris.
“Hah? Salah gadis itu sendiri, siapa suruh dia menghalangiku?” Ucap Kris.
Kai pun langsung menghilang dan tanpa disadari leh Kris dia telah berada tepat di belakang Kris dan langsung menyerang Kris dengan kekuatan yang berkali – kali lipat dibandingkan kekuatan Kris. Serangan Kai membuat Kris yang tadinya masih terbang terpental dan jatuh ke atap.
“Khh...!!” Rintih Kris yang juga memuntahkan darah.
“Berdiri.” Ucap Kai pada Kris yang sudah tak memiliki kekuatan untuk berdiri lagi. Kai terus berjalan mendekati Kris dan bersiap menyerang Kris lagi.
“Hentikan Kai!!! Dia sudah tak berdaya.” Ucap Xiu yang membuat Kai terhenti sejenak.
“Aku tak peduli.” Jawab Kai yang langsung menyerang Kris untuk kedua kalinya. Untuk kali ini Kris benar – benar tak sadarkan diri. Tetapi Kai tak ada habis – habisnya menyerang Kris.
“Kai!!! Sudah cukup, apa gunanya kau menyerangnya??!!! Dia sudah tak bernyawa..!!!!” Teriak Xiu. Kai tetap tak memperdulikan pa yang dikatakan oleh Xiu dan terus menyerang Kris.
“Kakek apa kau baik – baik saja?” Tanya Xiu.
“Iya Tuan.” Jawab Sang Kakek.
“Tolong bantu aku menghentikan Kai.” Pinta Xiu.
“Baik Tuan.” Jawab Sang Kakek. Xiu dan Sang Kakek pun langsung menghentikan Kai. Mereka berdua menghentikan Kai dengan memasang kembali segel yang seperti tatoo pada leher Kai. Memang tak semudah kedengarannya, tetapi Xiu dan Sang Kakek berusaha keras dan akhirnya segel itu dapat terpasang sempurna sehingga Kai kembali menjadi manusia kembali.
“K..Kai.... apa kau baik – baik saja....?” Tanya Xiu dengan nafas terengah – engah setelah memasang segel pada Kai. Kai pun hanya terdiam, dia berjalan menuju Fleur yang terbaring tak sadarkan diri. Kai langsung memangkukan Fleur dan memeluknya. Kai memeluknya erat, terlihat badan Kai bergetar, tanpa disadari air menetes dari mata Kai, dia menangis. Terlihat sekali dia sangat terpukul.

            Xiu pun terkejut karena selama ini Kai tak pernah meneteskan airmatanya untuk siapapun, bahkan pada saat Raja Vampir sebelum Kris meninggal, yaitu Ayah Kai dan Xiu, dia tak menangis ataupun sedih sedikitpun. Xiu hanya terdiam dan terus melihat pada Kai yang memeluk Fleur.
“Tuan Muda Kai...” Ucap Sang Kakek yang dihentikan oleh Xiu.
“Sudahlah, biarkan saja. Ini pasti berat baginya.” Ucap Xiu.
“Maafkan Saya Tuan, Saya tak bisa menjaga.......” Ucap Sang Kakek.
“Kubilang sudah kan? Aku mohon diamlah.” Ucap Xiu.
“Baik Tuan.” Jawab Sang Kakek.
Kai terus menangis, diciumnya kening Fleur. Dipeluknya kembali Fleur dengan erat.
“Maaf... aku tak bisa menjagamu..... maafkan aku Fleur.....” Ucap Kai dalam tangisnya.
Xiu pun mendekat pada Kai, lalu dia memeluk pundak adiknya itu.
“Kai aku tahu ini berat bagimu, tapi bisakah kau berhenti berlarut – larut dalam kesedihan? Aku tak bisa melihatmu seperti ini. Kau seperti bukan dirimu Kai.” Ucap Xiu.
“Peduli apa dirimu? Ini kan yang kau mau?” Ucap Kai.
“Kai aku ini kakakmu, aku pasti peduli padamu.” Jawab Xiu.
“Aku tak sudi menganggapmu kakak. Terus kenapa bukan kau sendiri yang turun tangan? Kenapa kau malah menyuruh orang lain? Apa kau tak mau dirugikan?” Ucap Kai bertubi – tubi yang membuat Xiu menghela nafas panjang.
“Baiklah, itu hakmu. Tapi kupikir ini saatnya kau tahu, aku sengaja menjaga jarak padamu karena aku tak mau kau mengetahui bahwa kau memiliki kekuatan yang mengerikan itu Kai. Aku selalu mengawasimu. Ayah pernah berpesan padaku agar terus mengawasimu, karena kekuatan itu sangat mengerikan. Untuk menyegel kekuatanmu itu sangat dibutuhkan tenaga yang bukan main dan itu hanya bisa dilakukan oleh keturunan Ayah. Aku pun tak bisa melakukannya sendiri.” Jelas Xiu panjang lebar.
“Terus kenapa harus aku yang memiliki kekuata itu? Apa aku dikutuk?” Tanya Kai.
“Bukan, tapi kekuatan itu kau dapat dari Ayah. Karena kau keturunannya yang sangat mirip dengannya.” Jawab Xiu.
“Kenapa bukan kau?” Tanya Kai.
“Aku juga tak tahu, tapi Ayah pernah bilang aku sangat mirip dengan Ibu, sehingga kekuatan itu tak ada padaku.” Jawab Xiu.
“Apa aku masih memiliki kekuatan itu?” Tanya Kai.
“Ya, kau masih memilikinya. Tatoo di lehermu adalah segel kekuatan itu. Aku harap kau akan baik – baik saja Kai.” Jawab Xiu.
“Apa aku tak bisa memusnahkannya?” Tanya Kai.
“Iu mustahil Kai, jika kau ingin memusnahkannya kau harus dimusnahkan juga bersama kekuatan itu. Karen akekuatan itu merupakan bagian dari dirimu.” Jelas Xiu.
Kai pun kembali termenung dengan Fleur yang masih di pelukannya. Kai memandang wajah Fleur sekali lagi. xiu yang melihat itu tak tega dan hanya menepuk pundak adiknya itu. Sang Kakek pun mendekat pada Kai.
“Tuan Muda Kai, maaf bila Saya mengganggu. Bolehkah Saya melihat Nona Fleur sebentar?” Ucap Sang Kakek. Kai pun menganggukkan kepalanya dan melepaskan pelukannya dari Fleur. Fleur tetap dipangkukan di pangkuan Kai. Sang Kakek memegang tangan Fleur. Terlihat ada cahaya yang mengalir dari tubuh Sang Kakek menuju tubuh Fleur melewati tangan Fleur.
“Kakek, apa yang kau lakukan?!!” Teriak Xiu pada Sang Kakek yang hanya dibalas senyuman dari Sang Kakek.
Lama kelamaan cahaya itu semakin redup dan akhirnya habis. Sang Kakek pun melepaskan tangan Fleur dan tersenyum tulus pada Kai dan Xiu. Lalu San Kakek pun langsung tergeletak.
“Apa maksudnya ini?” Tanya Kai yang tak ahu apa – apa. Xiu pun hanya terdiam memandangi Sang Kakek yang tergeletak tak sadarkan diri.
            Tanpa mereka berdua sadari, Fleur dengan perlahan membuka kedua matanya.
“K...Kai.....” Panggil Fleur. Kai pun langsung melihat wajah Fleur, tanpa mengatakan papaun dia langsung memeluk dengan erat kekasihnya itu dan Kai mencium kening Fleur.
“Kai..??? Ada apa sih, kamu kok aneh banget.” Ucap Fleur heran yang hanya dibalas senyuman dari Kai.
“Apa Fleur baik – baik saja?” Tanya Xiu.
“Iya, dia tak apa.” Jawab Kai.
“Syukurlah.” Ucap Xiu sambil tersenyum tipis.
“Ada apa dengan Kakek itu?” Tanya Kai.
“Kakek meninggal.” Jawab Xiu.
“Apa?! Bukannya tadi dia baik – baik saja?” Tanya Kai kaget.
“Dia..... mengorbankan nyawanya demi kembali menghidupkan Fleur.” Jawab Xiu.
“Jadi, Kakek tadi.....” Ucap Kai yang masih kaget.
“Iya, dia merasa bersalah karena tak bisa memegang tanggung jawabnya untuk menjaga kalian. Mungkin ini salah satu bentuk penyesalannya.” Ucap Xiu.
Xiu pun langsung melenyapkan Sang Kakek. Terlihat sekali dari wajah Xiu di asangat sedih tetapi berusaha menutupinya.
“Tidak usah ditutupi, jangan sok kuat.” Ucap Kai.
“Kakak....” Lanjut Kai yang langusung membuat Xiu menoleh dan tersenyum lebar mendengar ucapan Kai barusan.
“Apa? Aku nggak slah denger nih?” Ucap Xiu menggoda Kai. Kai pun hanya terdiam pura – pura tak mendengar perkataan Xiu.
“Menurutmu?” Ucap Kai.
“Lho kok nggak panggil Kakak lagi?” Protes Xiu. Tingkah mereka berdua pun membuat Fleur tertawa. Xiu pun tersenyum.
“Fleur sepertinya Kai lebih mencintaimu daripada aku. Kai bisa melakukan apapun jika itu menyangkut dirimu Fleur. Karena itu kalian berdua harus bahagia.” Ucap Xiu.
“Dan Kai, jangan sampai kau membuat Fleur menangis.” Lanjut Xiu.
“Nggak usah diberitahu aku udah tahu. Ngapain bicarakayak gitu? Kayak mau pergi aja.” Ucap Kai.
“Haha memang kau mau pergi.” Ucap Xiu.
“Jangan bilang kakak mau ninggalin aku lagi.” Ucap Kai dengan wajah sinis.
“Nggak, nggak, jangan serem – serem gitu napa. Mungkin aku bakal sibuk ngurus dunia vampir, tapi kalo kamu pingin ketemu aku tinggal ke perpustakaan kota aja. Disana aku bakal nyuruh Lay buat jaga dan kamu bisa minta tolong dia buat manggil aku.” Ucap Xiu panjang lebar yang dibalas anggukan dari Kai.
“Jangan kangen aku lho......” Ucap Xiu menggoda Kai.
“Nggak akan.” Jawab Kai.
“Jahat banget sama kakak sendiri.” Ucap Xiu. Sebelum pergi Xiu melenyapkan Kris.
“Kai, Fleur, sampai jumpa lagi.” Pamit Xiu.
“Hati – hati.” Ucap Kai yang membuat Xiu tersenyum.
“Aneh, jika bersama Kai aku bisa bicara dengan santai.” Gumam Xiu dalam hati.

Xiu pun langusng terbang menuju lapangan untuk bertemu dengan Lay. Xiu berhenti tepat di panggung.
 “Lay, semua sudah berakhir. Lepaskan segelnya.” Perintah Xiu.
“Apakah Kris sudah.....” Tanya Lay yang belum selesai tetapi telah dijawab Xiu.
“Dia sudah lenyap.” Jawab Xiu.
“Benarkah? Siapa yang mengalahkannya?” Tanya Lay dengan sumringah.
“Siapa lagi jika bukan Adikku.” Jawab Xiu.
“Wah benarkah? Tuan Muda Kai memang hebat.” Ucap Lay yang langsung melepaskan pelindungnya.
“Kai?!! Dia bisa ngalahin vampir itu tadi?” Gumam Sehun dalam hati.
“Lay hapuskan ingatan mereka semua tentang kejadian yang baru saja mereka lihat.” Perintah Xiu.
“Baik Tuan.” Jawab Lay.
“Tunggu!!” Teriak Suho.
“Tolong biarkan aku tetap mengingat hal ini, aku janji tak akan memberitahunya pada siapapun. Memang kelihatannya tak penting, tapi aku baru saja bertemu dengan Lay. Dan aku ingin berteman dengannya, karena dia terus berusaha melindungi kami.” Ucap Suho panjang lebar.
“Iya bener, aku juga nggak mau ingatanku tentang kejadian barusandihapus.” Sahut Luhan yang pada saat itu telah sadar. Sehn pun bersembunyi kembali di balik badan Suho dan Luhan.
“Kalian perhatian ya, hiks..hiks....” Ucap Lay terharu yang membuat Luhan dan Suho tertawa.
“Kalian..... teman Kai bukan? Dan kau yang bersembunyi, kau yang membaca buku Legend of Vampire, bukan?” Tanya Xiu.
“I... Iya bener.... aku yang.... pe...pernah baca buku itu...” Jawab Sehun dengan gemetar.
“Baiklah, tak usah takut padaku. Lay biarkan saja mereka bertiga, merek ateman Kai.” Ucap Xiu.
“Baik Tuan.” Jawab Lay. Lay pun menghilangkan ingatan para mahasiswa yang ada tentang kejadian barusan yang membuat merekasemua tertidur sementara.
“Lay, mereka bertiga harus dilenyapkan. Apa kau sendiri yang melenyapkannya atau aku?” Tanya Xiu.
“Lho lho? Ingatan kita udah gak dihapus, kok malah mau dilenyapin? Ya ampun, aku nggak mau mati sekarang. My Baby Bubble Tea.....!!!” Gumam Sehun dalam hati.
“Biarkan Saya saja Tuan.” Jawab Lay.
“Lho ini malah yang bakal ngelenyapin kita, hiks....hiks......” Gumam Sehun dalam hati.
“Baiklah laksanakan tugasmu. Aku harus kembali ke dunia vampir, kau juga Lay. Aku tunggu di istana.” Ucap Xiu yang langsung menghilang.
“Baik Tuan.” Jawab Lay.
“Aduh...... bye bye deh My Baby Bibble Tea, I’m still loving you.....” Gumam Sehun dalam hati.
Lay pun langsung naik ke panggung.
“Lho?? Bukan mau ngelenyapin kat toh? Haduh.... bikin GR aja nih, tapi untunglah.....” Gumam Sehun lega sambil mengelus – elus dadanya.
“Baekhyun, Chen, D.O., aku harap kita dapat bertemu lagi. meski bukan sebagai sesama vampir, tetapi apapun wujud kalian. Kita tetap berteman kan?” Ucap Lay.
“Sampai jumpa....” Ucap Lay sambil meneteskan air mata lalu melenyapkan ketiga temannya itu.
Lay pun masih terbawa suasana dan menangis. Suho dan Luhan langsung menyusul Lay ke atas panggung.
“Lho kok ninggal sih?” Protes Sehun yang langsung berlari menyusul kedua temannya itu.
Sesampainya Luhan dan Suho di atas panggung mereka berdua langsung memegang pundak Lay. Lay pun menoleh dan segera menghapus air matanya dengan senyuman di bibirnya.
“Terima kasih kalian sudah menganggapku teman, aku pergi dulu. Sampai jumpa.” Ucap Lay.
“Hati – hati.” Ucap Luhan.
“Ya sampai ketemu lagi.” Ucap Suho.
Lay pun tersenyum dan dia langsung menghilang. Sialnya Sehun saat itu, baru saja dia sampai di atas panggung tetapi Lay sudah pergi.
“Lhee? Tuh orang disamperin malah ngilang.” Ucap Sehun.
“Lay itu vampir bukan orang.” Ucap Luhan.
“Hm? Terserah akulah, yang ngomong aku juga.” Ucap Sehun.
“Du~uh, nih anak nyebelin banget sih.” Ucap Luhan.
“Denger ya Luhan, senyebel – nyebelinnya aku itu, tetep ngangenin tahu. Apalagi kamu, nggak ketemu sehari aja udah kangen setengah hidup.” Ucap Sehun.
“Siapa bilang? Aku nggak kangen ya sama kamu, apalagi sampe setengah hidup.” Ucap Luhan.
“Udah gak usah jaim deh.” Ucap Sehun.
“Dibilangin kok, siapa lagi yang jaim? Yang bener itu aku kangen kamu setengah mati tahu.” Ucap Luhan.
“Oooh ya udah deh, yang penting kamu kangen aku.” Ucap Sehun.
“Aduh.... mereka ini bego atau apa ya? Setengah hidup kan sama aja setengah mati, ha~ah -_-.” Gumam Suho dalam hati.
“Tapi ya udahlah, lagian mereka juga yang bikin hari – hariku nggak ngebosenin.” Lanjut Suho yang langsung tersenyum.
“Ayo pulang, udah malem nih.” Ajak Suho.
“Nginep rumah Suho ya?” Pinta Sehun.
“Hah nginep? Ngapain?” Tanya Luhan.
“Kan Thehun atut bobo cendilian, telus kalo ada vampil yang ateng ke lumah Thenun gimana?” Ucap Sehun dengan diimut – imutkan dan memanyunkan bibirnya.
“Jangan manjalah.” Ucap Luhan.
“Ih kalo aku kenapa – napa kan yang paling khawatir situ.” Ucap Sehun.
“Apa?” Ucap Luhan tak terima.
“Udah deh ngaku aja.” Ucap Luhan.
“I..iya sih, ya udah Suho, biarin Sehun nginep di rumahmu ya?” Pinta Luhan.
“Tuh kan.” Ucap Sehun bangga.
“Boleh ya Suho?” Ucap Luhan memohon pada Suho.
“Haha kalian ini apa – apaan sih? Ya bolehlah. Luhan juga mau ikut?” Ucap Suho.
“Nggak usah, ntar ngrepotin.” Jawab Luhan.
“Udahlah kan sama temen sendiri, nggak usah sungkan.” Ucap Suho.
“Iya nih, pake malu – malu segala. Memangnya Luhan nggak kangen cama Thehun, apalagi Luhan bisa bobo baleng Thehun lhooo....” Ucap Sehun.
“Ya...ya udah deh, aku ikut.” Ucap Luhan malu – malu.
“Gitu donk.” Ucap Sehun. Suho pun hanya tersenyum. Lalu mereka bertiga segera pulang dan menginap di rumah Suho.
Para mahasiswa yang tertidur pun tak lama kemudian terbangun, mereka masih bingung kenapa bisa tertidur. Bercak darah di atas panggung masih menjadi teka – teki yang tak bisa terpecahkan sampai kapan pun. Trio Flower Boy juga acuh tentang hal itu, mereka menjalani kehidupan sebagai manusia seperti biasa. Begitu pula dengan Kai dan Fleur, mereka semakin bahagia, dan Kai sudah mulai tersenyum di hadapan orang lain, walau hanya sedikit.

Lima tahun kemudian......

“Teng..Teng...” Bunyi bell gereja. Terlihat orang – orang sedang berbahagia dengan mengenakan pakaian formal memasuki gereja. 

Di daam gereja ketika semua undangan telah duduk, terlihat seorang lelaki tampan mengenakan setelan jas sedang berdiri di altar gereja. Tak lama kemudian cahaya memasuki gereja lewat pintu gereja yang terbuka perlahan. Terlihat gadis cantik yang mengenakan gaun putih panjang dan membawa bucket bunga. Gadis itu berjalan menuju altar gereja.Gadis itu terlihat bahagia sekali, begitu pula dengan lelaki tampan yang menunggunya di altar.
“Mereka terlihat bahagia sekali ya.” Ucap Suho yang pada saat itu datang ke gereja bersama Trio Flower Boy.
“Iya, tak kusangka waktu berjala begitu cepat, akhirnya mereka menikah.” Ucap Luhan.
“Fleur.... hiks..hiks....” Ucap Sehun.
“Aduh nih orang jangan bikin malu napa, udahlah cewek di dunia ini nggak cuma satu.” Ucap Luhan.
“Tap cintaku cuma buat Fleur.....” Ucap Sehun.
“Terus Your Baby Bubble Tea dikemanain?” Tanya Suho menggoda Sehun.
“Masih di warungnya.....” Jawab Sehun.
“Udah susulin sana, selagi ada penghulu tuh, haha.” Ucap Luhan.
“Udah deh, jangan bikin aku tambah galau, aku gila juga ada batasnya.....” Ucap Sehun.
“Haha maaf maaf.” Ucap Luhan.
“Galau? ‘Ganteng Ganteng Sehun Galau’.” Ucap Suho.
“Hahahaha cocok banget tuh, cepet buat film deh, ftv oneshoot juga gapapa.” Ucap Luhan.
“Tuh kan, Suho nih malah bikin banyolan yang buat aku tambah sebel.” Ucap Sehun.
“Maaf deh, habisnya wajahmu galau banget sih.” Ucap Suho.
“Itu mah udah bawaan lahir, hahaha.” Ucap Luhan.
“Oh My...., Thehun bilangin Mama na Thehun nih...” Ucap Sehun.

            Sementara Trio Flower Boy asik sendiri, pembacaan sumpah pernikahan telah usai. Kai dan Fleur pun berciuman. Kedua pasangan yang baru saja menikah itu langsung keluar dari gereja. Diikuti semua undangan yang hadir pada saat itu. Lalu Fleur berbalik badan dan melemparkan bunganya ke belakang. Seorang gadis dan seorang lelaki kebetulan menangkap bucket bunga itu secara bersamaan. Gadis itu adalah Tiffany yang telah berubah menjadi manusia, dan lelaki itu adalah Baekhyun yang telah berubah menjadi manusia juga.
“Iih ini kan aku yang dapet dulu.” Ucap Tiffany.
“Kok bisa? Yang dapet itu aku duluan tahu.” Ucap Baekhyun.
“Aduh, sama cewek ngalah donk.” Ucap Tiffany.
Lay dan Xiu yang pada saat itu juga datang ke acara pernikahan Kai pun terkejut.
“B... Baekhyun....? Itu Baekhyun kan? Dan gadis itu utusan Kris kan?” Tanya Lay tak percaya.
“Sulit dipercaya, tapi itu kenyataannya.” Jawab Xiu. Lay pun langsung berlari dan langsung memeluk Baekhyun.
“Baekhyun...!!!! Aku kangen sama kamu.” Ucap Lay dengan bersemangat sambil memeluk Baekhyun.
“Apaan sih? Siapa kamu?” Tanya Baekhyun yang merasa terganggu.
“Oh iya, vampir yang jadi manusia ingatannya kan bakal dihapus....” Gumam Lay dalam hati.
“Ma.. maaf, aku tak bermaksut apa – apa.” Sesal Lay yang langsung melepas pelukannya.
“Kau ini bicara apa Lay? Aku hanya menggodamu.” Ucap Baekhyun.
“Baekhyun??? Kau masih ingat? Bagaimana bisa?” Tanya Lay tak percaya.
“Jangan samakan aku dengan vampir biasa donk.” Ucap Baekhyun yang membuat Lay memeluknya lagi.
“Hore..!! Sepertinya kau lupa dengan bucket bunga ini. Untukku saja ya.” Ucap Tiffany yang mendapatkan bucket bunga itu karena Baekhyun melepaskan genggamannya.
“Eh eh mana bisa, sini..!!” Ucap Baekhyun yang tak terima.
“Nggak mau, weeekk.” Ucap Tiffany sambil mengejek Baekhyun lalu lari menjauh darinya.
“Aduh Lay, lepasin bentar napa pelukannya.” Ucap Baekhyun.
“Nggak mau, aku kan kangen.” Jawab Lay.
“Lay...!!” Ucap Baekhyun.
“Iya ya maaf, nanti peluk lagi ya?” Pinta Lay.
“Iya deh.” Jawab Baekhyun.
“Hei kamu balikin sini bucket bunganya..!!” Teriak Baekhyun yang berlari mengejar Tiffany. Karena Tiffany tak memperhatikan depan, dia pun menabrak seseorang di depannya.
“BRUUKK!!” Tiffany jatuh karena menabrak orang.
“Eh mbak bisa lihat jalan nggak sih? Kampungan banget deh lari – lari.” Ucap gadis yang ditabrak oleh Tiffany.
“Ma..maaf...” Sesal Tiffany yang belum beranjak berdiri.
“Sudahlah Yuri, dia kan tak sengaja.” Ucap teman gadis yang ditabrak Tiffany, Jessica. Dan Gadis yang ditabrak oleh Tiffany adalah Yuri. Baekhyun yang mengetahui hal itu pun langsung menolong Tiffany.
“Kau tak apa? Bisa berdiri?” Tanya Baekhyun sambil menolong Tiffany untuk berdiri.
“I.. iya.” Jawab Tiffany.
“Tuh kan, rokmu jadi kotor.” Ucap Baekhyun.
“Ng... nggak papa.... aku memang ceroboh..” Ucap Tiffany.
“Dia perhatian banget sih...” Gumam Tiffany dalam hati.
“Apa ini? Padahal selama ini aku nggak pernah sebaik ini sama cewek. Apalagi sampe perhatian gini. Tapi kalo dilihat – lihat dia manis juga.” Gumam Baekhyun dalam hati.
“Itu namanya cinta, kalian berjodoh tuh. Apalagi tadi bucket bunganya dapet barengan.” Ucap Lay yang tiba – tiba muncul.
“Lay tolong jangan baca hatiku ya...??” Ucap baekhyun yang mulai marah.
“Hehe iya maaf. Tapi gadis itu mukanya merah padam lho. Pasti dia juga suka sama kamu.” Ucap Lay.
“Lay..!!!” Teriak Baekhyun.
“Hmm anu..., na... namaku Tiffany.” Ucap Tiffany malu – malu sambil memegang tangan Baekhyun.
“Eh? A.. aku Baekhyun. Salam kenal.” Ucap Baekhyun gugup.
“Eh Baekhyun, apa kau masih ingat siapa sia dulu?” Tanya Lay.
“Ya masihlah, utusan Kris kan?” Jawab Baekhyun.
“Apa itu tak masalah?” Tanya Lay.
“Tak apa. Yang namanya cinta itu buta.” Jawab Baekhyun.
“Gadis yang ditabraknya tadi kan....” Ucap Lay.
“Iya, kedua temannya yang juga utusan Kris. Tapi jika kulihat, mereka benar – benar lupa masa lalunya yang bukan sebagai manusia.” Ucap Baekhyun.
“Iya juga sih, kalo gitu aman deh.” Ucap Lay.

            Saat Lay, Baekhyun, dan Tiffany asik berbicara bertiga, tiba – tiba ada dua orang lelaki yang lewat tepat di depan mereka. Kedua orang itu adalah D.O. dan Chen yang telah berubah menjadi manusia.
“I... itu kan... D.O. dan.... Chen??” Tanya Lay tak percaya sambil menunjuk ke arah kedua temannya dulu.
“Hah? Apaan sih?” Tanya Baekhyun.
“Itu loh, cepet liat belakangmu.” Ucap Lay.
“Me.. mereka? Lay ayo kita susul mereka.” Ucap Baekhyun.
“Lho mana Lay?” Tanya Baekhyun kaget karena ketika menoleh Lay telah menghilang.
“Temanmu udah lari duluan tuh.” Ucap Tiffany.
“Apa?” Baekhyun langsung menoleh ke arah belakang.
“Lay, tunggu aku..!!” Teriak Baekhyun sambil berlari menyusul Lay. Tapi Baekhyun kembali lagi ke tempat Tiffany.
“Makasih ya, nanti kita ngobrol lagi.” Ucap Baekhyun lalu kembali berlari menyusul Lay.
“Iya sama – sama.” Jawab Tiffany.
            Di sudut lain sekitar gereja, terlihat Chen dan D.O. yang sedang berbincang – bincang. Lay pun langsung memeluk mereka berdua.
“Huwa Chen, D.O., aku kangen....” Ucap Lay sambil memeluk kedua temannya itu.
“Siapa nih? Dateng – dateng main nyosor aja.” Ucap Chen kesal.
“Siapa kau?” Tanya D.O..
“Lho kalian lupa sama aku? A...aku teman kalian, Lay.” Ucap Lay.
“Lay? Kayaknya aku nggak pernah punya temen namanya Lay deh.” Ucap Chen.
“Maaf, Tuan Lay. Kami tak mengenal siapa Anda. Tolong jangan bersikap seakan – akan kita saling kenal.” Ucap D.O..
“Ba.. baiklah, maafkan aku.” Sesal Lay yang langsung melepaskan pelukannya dan langsung berbalik arah meninggalkan Chen dan D.O..
“Lama tak bertemu, Lay Si Vampir Pelindung dan Penyembuh.” Ucap D.O. yang membuat Lay langsung berbalik arah dan memeluk mereka lagi.
“Hahaha kau lucu sekali, aku kan cuma bercanda.” Ucap Chen.
“Ngak lucu tahu, aku kira kan kalian serius.” Ucap Lay.
“Maaf, maaf.” Ucap Chen.
“Kelihatannya kau baik – baik saja Lay.” Ucap D.O..
“Bagaimana aku baik – baik saja? Kalian pergi ninggalin aku. Tapi untungnya Trio Flower Boy mau temenan sama aku.” Ucap Lay.
“Trio Flower Boy? Boyband dari mana tuh?” Tanya Chen.
“Itu bukan boyband lagi. Itu julukan ketiga temanku.” Jawab Lay.
“Oooh gitu, jadi sekarang udah punya temen yang lain. Nggak butuh kita donk?” Ucap Chen menggoda Lay.
“Bu, bukan gitu. Gimanapun juga kalian temanku yang berharga, sama seperti Trio Flower Boy.” Ucap Lay.
“Chen sudahlah, jangan menggoda Lay terus.” Ucap D.O..
“Haha habisnya asik sih.” Ucap Chen.
“Tapi kasihan kan dia.” Ucap D.O..
“Udahlah santai aja, ntar dia pasti langsung lupa.” Ucap Chen.
“Ayo kesana aja, ada Baekhyun lho.” Ajak Lay.
“Tuh kan apa kubilang? Dia lupa kan.” Ucap Chen.
“Terserah kau sajalah.” Ucap D.O..
“Hahaha aku menang.” Ucap Chen bangga.
Saat mereka bertiga berjalan menuju tempat Baekhyun, Baekhyun sendiri baru saja sampai menyusul ketiga temannya itu.
“Lho kalian mau kemana?” Tanya Baekhyun.
“Mau ke tempatmu.” Jawab Lay polos.
“Apa??!! Kalian nggak ngehargain aku apa? Aku udah cape – cape kesini, malah balik kesana.” Protes Baekhyun.
“Kan nggak ada yang nyuruh kesini.” Ucap Chen.
“Tapi tadi Lay yang ngajak aku.” Ucap Baekhyun.
“Ya kan Lay?” Lanjut Baekhyun memastikan.
“Nggak tuh, kan tadi kamu yang ngajak.” Jaab Lay polos.
“Haha makan tuh, mangkanya jangan suka bohong.” Ejek Chen pada Baekhyun.
“Aduh, kau ini nggak bisa diajak kerja sama apa ya?” Protes Baekhyun pada Lay.
“Kerja sama apa?” Tanya Lay tak berdosa.
“Sudahlah, LUPAKAN.” Ucap Baekhyun kesal.
“Hahaha, bagus Lay.” Ucap Chen.
“Bagus apanya?” Tanya Lay.
“Ya ampun, nih orang _.” Ucap Chen.
“Haha rasain tuh, gantian kan?” Ejek Baekhyun pada Chen.
“Berisik, diem lu.” Ucap Chen kesal. Tingkah ketiga orang itu membuat D.O. tertawa. Mereka berempat langsung kembali menuju tempat Tiffany tadi. Yang mengagetkan, terlihat Xiu yang sedang berbincang dengan ketiga mantan vampir utusan Kris itu. Lay pun langsung berlari.
“Tuan Muda Xiu? Ada apa?” Tanya Lay bingung.
“Tenanglah Lay, aku hanya ingin memastikan ingatan mereka.” Jawab Xiu.
“Bagaimana Tuan?” Tanya Lay.
“Mereka sudah benar – benar lupa.” Jawab Xiu.
“Oh syukurlah....” Jawab Lay lega.
“Apa ketiga orang di belakangmu baik – baik saja?” Tanya Xiu.
“Tentu saja, mereka masih mempunyai ingatan yang begitu jelas.” Jawab Lay.
“Apa? Bagaimana bisa?” Tanya Xiu heran.
“Karena mereka bukan vampir biasa tentunya.” Jawab Lay.
“Lay, biar kujelaskan. Sehebat apapun seorang vampir, tak mampu mengembalikan ingatannya tanpa ada yang membantunya. Entah itu tabib atau karena ingatan yang memang tak dapat terhapus, yang sangat dikenang oleh mereka.” Jelas Xiu panjang lebar.
“Terus? Lho kok mereka bisa ingat?” Tanya Lay yang ikutan bingung.
“Lama tak berjumpa Tuan Muda Xiu.” Ucap D.O. yang langsung berlutut diikuti Baekhyun dan Chen.
“Berdirilah.” Perintah Xiu.
“Perbolehkan Saya menjelaskan pertanyaan Anda Tuan Muda. Kami tetap bisa mengingat jati diri kami selama menjadi vampir karena bantuan orang di belakang Tuan.” Jelas D.O..
“Belakangku?” Tanya Xiu bingung, ketika dia melihat ke belakang. Dia mendapati Sang Kakek, orang kepercayaannya tengah tersenyum padanya.
“Lama tak berjumpa Tuan Muda Xiu.” Ucap Sang Kakekyang langsung tersenyum. Xiu pun ak mengatakan apapun dan langsung memeluk Sang Kakek.
“Suatu kehormatan bagi Saya dipeluk oleh Anda Tuan.” Ucap Sang Kakek.
“Mengapa kau memutuskannya sendiri? Aku kan Tuanmu.” Tanya Xiu.
“Maafkan Saya Tuan, tapi itu tanggung jawab Saya.” Jawab Sang Kakek.
“Tapi Saya akan tetap menepati janji Saya, Saya akan mengabdi pada Tuan Muda sampai kapanpun.” Lanjut Sang Kakek.
“Bagaimana bisa? Kau kan manusia.” Tanya Xiu bingung.
“Apa Anda lupa Saya siapa?” Tanya Sang Kakek kembali.
“Apa maksudmu?” Tanya Xiu bingung.
“Vampir abadi seperti Saya tak bisa mati apapun yang terjadi. Memang jika memanggil nyawa orang yang telah mati sangatlah susah dan mebutuhkan kekuatan yang bukan main. Tetapi, setelah Tuan lenyapkan Saya mencoba mengumpulkan kekuatan lagi. Walaupun membutuhkan waktu yang tidak sebentar, Saya tetap bisa kembali.” Jelas Sang Kakek panjang lebar.
“Syukurlah.” Ucap Xiu.
“Tolong jangan membuatku khawatir lagi.” Lanjut Xiu.
“Ada apa Tuan?” Tanya Sang Kakek bingung.
“Tentu saja karena aku tak mau kehilanganmu, kau kan sudah kuanggap seperti Ayahku sendiri.” Protes Xiu.
“Baiklah Tuan.” Jawab Sang Kakek dengan tersenyum.
“Baru kali ini Tuan Muda Xiu menunjukkan sifat kekanak – kanakannya padaku.” Gumam Sang Kakek dalam hati.
“Kelihatannya Tuan Muda Kai dan Nona Fleur sangat bahagia.” Ucap Sang Kakek.
“Benar, semua ini berkatmu Kek.” Ucap Xiu

            Sementara itu Chen dari tadi memperhatikan ketiga mantan vampir utusan Kris.
“Apa mereka manusia?” Tanya Chen.
“Menurutmu?” Ucap D.O..
“Iya juga ya. Si Baekhyun mana sih?” Tanya Chen.
“Tuh lagi ngobrol sama salah satu dari mereka.” Jawab D.O..
“Apa? Tuh orang ganjen amat sih.” Ucap Chen.
“Bilang aja kamu iri.” Ucap D.O..
“D.O..... baru kali ini aku mendengarmu bicara begitu, sakitnya tuh disini...” Ucap Chen sambil menunjuk lambungnya.
“Itu lambung tahu, hati yang sebelah satunya.” Ucap D.O..
“Oh ya, maaf salah.” Ucap Chen.
“Okelah, aku nggak mau kalah sama Baekhyun.” Ucap Chen yang langsung mendekati Jessica.
“Hai cewek.” Rayu Chen pada Jessica.
“......” Jessica hanya terdiam melihat pada Chen.
“Nggak usah takut, Abang nggak bakal ngapa – ngapain kok.” Ucap Chen.
“Heh cowok aneh, omonganmu itu kayak om – om tahu gak?” Sahut Yuri.
“Biasa aja Non.” Ucap Chen tak terima.
“Eh aku udah biasa aja ya, situ aja yang nggak normal.” Ucap Yuri.
“Nggak usah pake bilang aku nggak normal deh, bilang aja situ iri kenapa nggak ku godain. Iya kan?” Ucap Chen.
“Eh jangan kepedean ya, nggak sudi aku sama situ.” Ucap Yuri.
Sementara Yuri dan Chen berdebat, Jessica yang dari tadi terdiam diantara mereka berdua tak bisa menghentikan temannya itu dan kebingungan. Tiba – tiba D.O. menariknya dan mengajak Jessica pergi.
“Eh... mau kemana.....?” Tanya Jessica lirih.
“Sudahlah ikut aku saja, lagian mereka berdua tak akan sadar kalau kau menghilang.” Ucap D.O..
“Makasih ya......” Ucap Jessica.
“Sama – sama.” Jawab D.O..
“Anu..., a... aku Jessica. Namamu.....?” Tanya Jessica.
“Aku D.O.. Salam kenal.” Ucap D.O..
“D.O. ya.... nama yang unik......” Ucap Jessica.
“Apa kau mengatakan sesuatu?” Tanya D.O..
“Ah ... ng.... nggak kok......” Jawab Jessica.
“Oh baiklah, pasti aku yan salah dengar.” Ucap D.O..
D.O. tetap menggenggam tangan Jessica sambil berjalan menjauh dari Chen dan Yuri.

“Semua orang di dunia ini terlahir dengan takdir mereka sendiri
Mereka semua dilahirkan dengan jodohnya masing – masing
Yang harus kita lakukan adalah
Sabar
Berdoa
Berusaha
Agar dapat bertemu dengan jodohnya
Agar bertemu dengan bunga hidupnya
Karena setiap orang di dunia ini pasti memiliki
‘Bunga’ yang dicintai seumur hidupnya....”



-----END-----